Kematian Meroket di 2022 Jika Vaksinasi COVID-19 Tak Capai Target 

Semua daerah harus mencapai 70 persen capaian vaksinasi

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan apabila target vaksinasi COVID-19 tidak tercapai pada 2022 mendatang, kejadian luar biasa seperti kematian akibat COVID-19 akan lebih banyak terjadi.

“Kita akhirnya tidak bisa seutuhnya membentuk kekebalan kelompok kalau target vaksin COVID-19 tidak tercapai,” kata Nadia dalam Forum Merdeka Barat dikutip dari ANTARA, Kamis (11/11/2021).

1. Daerah dengan capaian vaksinasi minimal 70 persen, COVID-19 dapat tertangani

Kematian Meroket di 2022 Jika Vaksinasi COVID-19 Tak Capai Target Direktur Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Nadia menjelaskan, di daerah dengan capaian vaksinasi COVID-19 minimal 70 persen, pandemik COVID-19 akan dapat tertangani, artinya penyebaran dan kasus COVID-19 berjumlah lebih rendah.

Jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit maupun pasien meninggal di daerah-daerah tersebut pun rendah sehingga dapat dikatakan bahwa pandemik di sana mulai bertransisi kepada endemik.

“Bahkan kasusnya bisa sangat kecil dan penularannya menurun di daerah-daerah ini,” katanya.

Baca Juga: [WANSUS] Epidemiolog Blak-Blakan Polemik PCR hingga Gelombang 3 COVID

2. Angka kematian akan meroket di daerah dengan target vaksinasi tidak tercapai

Kematian Meroket di 2022 Jika Vaksinasi COVID-19 Tak Capai Target ilustrasi vaksinasi COVID-19 (IDN Times/Herka Yanis)

Sementara itu, pada daerah-daerah dengan target vaksinasi COVID-19 tidak tercapai, kejadian luar biasa seperti kematian akibat COVID-19 akan lebih sering terjadi.

“Ini tidak kita harapkan terjadi pada saat tertentu di daerah kita. Misalnya, ada kabupaten atau kota yang tidak tercapai, itu berpotensi terjadi kejadian luar biasa,” ucapnya.

3. Indonesia tidak akan keluar dari pandemik jika vaksinasi jauh dari target

Kematian Meroket di 2022 Jika Vaksinasi COVID-19 Tak Capai Target Vaksin COVID-19 AstraZeneca. (ANTARA FOTO/Siswowidodo)

Di samping itu, suatu daerah dengan tingkat vaksinasi COVID-19 rendah berpotensi menggagalkan kekebalan kelompok yang mulai terbentuk di daerah lain di Indonesia. Dengan demikian, Indonesia pun akan sulit mencapai kekebalan kelompok secara keseluruhan dari COVID-19.

“Jadi artinya kita tidak akan keluar dari pandemik COVID-19 kalau masih ada target-target dan sasaran-sasaran vaksinasi COVID-19 yang belum tercapai,” ucapnya.

Pemerintah menargetkan vaksinasi COVID-19 sebanyak 208,26 juta masyarakat Indonesia agar kekebalan kelompok tercipta. Sampai Kamis, sebanyak 128,14 juta orang telah divaksinasi dosis pertama dan 81,71 juta orang telah mendapat dua dosis vaksin COVID-19.

Baca Juga: [LINIMASA-3] Perkembangan Vaksinasi COVID-19 di Indonesia

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya