Kompolnas Soroti Gaya Hidup Mewah Polisi: Butuh Contoh Pimpinan

Kompolnas tegaskan gaya hidup mewah polisi dilarang!

Jakarta, IDN Times - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) ikut menyoroti gaya hidup mewah polisi yang belakangan ramai diperbincangkan. Mereka diantaranya adalah Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri, Brigjen Pol Andi Rian Djajadi, Brigjen Pol Hendra Kurniawan dan istri Irjen Pol Ferdy Sambo.

Komisioner Kompolnas, Poengky Indarti menyayangkan hal tersebut. Ia mengatakan, butuh contoh teladan dari pimpinan Polri agar polisi malu berpenampilan mewah.

“Gaya hidup mewah anggota sudah dilarang, termasuk oleh Perkap, STR, dan sebagainya. Tetapi memang butuh contoh teladan dari pimpinan agar anak buah malu bergaya hidup mewah,” kata Poengky saat dihubungi, Senin (5/9/2022).

Baca Juga: Gaya Mewah Dirtipidum Diungkap Warganet, Pakai Baju Burberry Rp12 Juta

1. Polri tidak bisa mengubah mindset dan cultureset dalam sekejap

Kompolnas Soroti Gaya Hidup Mewah Polisi: Butuh Contoh PimpinanDirektur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri, Brigjen Andi Rian Djajadi dalam konferensi pers pada Kamis (11/8/2022). (IDN Times/Ilman Nafi’an)

Poengky menjelaskan, berdasarkan Reformasi Polri 1999, Polri dipisahkan dari TNI oleh Presiden BJ Habibie melalui Inpres No. 2 tahun 1999. Dikuatkan dengan TAP MPR nomor VI tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dan Polri, serta TAP MPR nomor VII tentang Peran TNI dan Peran Polri.

“Reformasi Polri kemudian dibagi menjadi Reformasi Struktural yang menempatkan Polri langsung di bawah Presiden, Reformasi Instrumental yang mengubah aturan-aturan Polri tidak lagi merujuk pada ABRI, dan Reformasi Kultural Polri yang mengharuskan perubahan mindset dan cultureset seluruh pimpinan dan anggota Polri,” papar Poengky.

“Reformasi Kultural Polri yang dianggap paling sulit karena tidak bisa mengubah watak dan budaya dalam sekejap,” sambungnya.

Baca Juga: 2 Rumah Mewah Milik Istri Tersangka Kredit Macet Bank Banten Disita

2. Masyarakat berharap polisi yang humanis dan menghormati HAM

Kompolnas Soroti Gaya Hidup Mewah Polisi: Butuh Contoh PimpinanKomisioner Kompolnas RI, Poengky Indarti saat menjawab pertanyaan wartawan. Dahrul Amri/IDN Times Sulsel

Sementara kata Poengky, masyarakat berharap watak Polri yang dulunya militeristik berubah jadi humanis dan menghormati HAM, serta gaya hidup mewah dan tampilan yang arogan menjadi sederhana.

“Masyarakat juga mendesak dihapuskannya budaya Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme warisan Orde Baru menjadi budaya yg bersih, profesional, transparan, dan akuntabel. Perubahan-perubahan yang diharapkan masyarakat harus diawasi terus menerus agar teformasi kultural berjalan on the right track,” ujar dia.

“Kami tidak mau terjebak hanya mengomentari gaya hidup satu dua orang ya. Yang kami awasi adalah gaya hidup seluruh anggota Polri dan keluarganya yang harus sesuai dengan semangat Reformasi Kultural Polri,” imbuhnya.

Baca Juga: Kapolri Minta Propram Dalami Grafik Konsorsium 303 Kaisar Sambo

3. Penampilan mewah polisi jadi sorotan seiring kasus Sambo

Kompolnas Soroti Gaya Hidup Mewah Polisi: Butuh Contoh PimpinanDirektur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Pol Andi Rian Djajadi (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Kasus Sambo membuat masyarakat memberikan perhatian khusus institusi Polri. Sampai-sampai penampilan mewah petinggi Polri terekam baik di masyarakat. Misalnya, Brigjen Andi Rian yang tampil berpenampilan mewah di beberapa konferensi pers. Baju belasan juta, jam tangan ratusan juta hingga cincin giok bernilai miliaran rupiah.

Brigjen Hendra juga yang diakui istrinya, sering gonta-ganti mobil. Tak hanya itu, dalam BAP-nya ia mengaku antar jenazah Brigadir J memakai pesawat jet pribadi.

Sementara itu, Putri Candrawathi, tersangka pembunuhan Brigadir J dalam rekonstruksi juga berpenampilan mewah. Ia terlihat menenteng sebuat tas mewah dengan merek Gucci yang juga diduga bernilai belasan juta rupiah.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya