LSI Denny JA: Prabowo-Sandiaga Unggul di Pemilih Muslim Konservatif 

Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf masih unggul 58,7 persen

Jakarta, IDN Times - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mengeluarkan hasil pergeseran suara pemilih muslim dan minoritas dalam kurun waktu enam bulan belakangan. Suara dalam segmen agama ini penting karena terdapat perpecahan suara tepatnya pada pemilih muslim.

Hal ini diungkapkan oleh Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa bahwa jika Pilpres hanya mengandalkan suara pemilih mayoritas, maka sejatinya kemenangan mutlak sudah dipegang salah satu calon. Namun suara yang terpecah, membuat suara dari kelompok minoritas menjadi perhitungan.

"Jika ini pertarungan (Pilpres) dari segi mayoritas maka mutlak suara minoritas tidak menjadi perhitungan. Tapi karena ini ketat, maka suara minoritas menjadi perhitungan," kata Ardian di Gedung LSI, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (5/3).

1. Pemilih muslim 55,7 persen pilih Jokowi-Ma’ruf Amin

LSI Denny JA: Prabowo-Sandiaga Unggul di Pemilih Muslim Konservatif ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Diketahui hasil survei LSI Denny JA pada sektor pemilih muslim sebanyak 55,7 persen memilih Jokowi-Maruf Amin, sedangkan Prabowo-Sandiaga hanya 33,6 persen. Lalu sebanyak 0,7 persen tidak sah, dan 10 persen tidak memberikan jawaban. Ardian menyebut jawaban responden tersebut berdasarkan tentang situasi ekonomi.

"Di kalangan pemilih muslim, Jokowi-Amin unggul di pemilih yang menilai ekonomi baik, Prabowo-Sandiaga unggul di segmen pemilih muslim yang menilai ekonomi buruk," terangnya.

Baca Juga: LSI: Penangkapan Andi Arief Turunkan Elektabilitas Demokrat

2. Prabowo-Sandiaga unggul di pemilih muslim yang ingin Indonesia seperti dunia timur

LSI Denny JA: Prabowo-Sandiaga Unggul di Pemilih Muslim Konservatif ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Lalu dalam pemilih muslim terbagi lagi pada orientasi politiknya, dan diketahui pada pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin unggul sebanyak 57,2 persen dengan pemilih muslim yang menginginkan Indonesia harus khas dengan Pancasila dibanding pasangan Prabowo-Sandiaga yang hanya 33,4 persen.

Tapi keunggulan paslon 02 itu ada pada kategori Indonesia harus seperti dunia timur tengah (Arab) sebesar 54,9 persen dibanding petahana yang hanya 54,1 persen.

“Kemudian kita bedah orientasi politiknya dimana itu ternyata dia (Prabowo-Sandi) unggul di pemilih yang menginginkan Indonesia seperti timteng atau biasa kita sebut konservatif," ungkapnya.

3. Elektabilitas Jokowi-Ma’ruf masih unggul

LSI Denny JA: Prabowo-Sandiaga Unggul di Pemilih Muslim Konservatif IDN Times/Irfan fathurohman

LSI Denny JA juga mengungkapkan hasil survei mengenai elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden Pemilu 2019. Hasilnya, pasangan capres-cawapres Jokowi-Ma'ruf Amin mendapat dukungan sebesar 58,7 persen. Sementara itu, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mendapat dukungan sebesar 30,9 persen.

"Masih ada waktu dalam 43 hari kedepan. Kita belajar dari tren yang ada, dari analisis dari Agustus-Februari jarak antara 01 dan 02 masih 20 persen,” tutur Ardian.

3. Elektabilitas kedua paslon tak banyak berubah

LSI Denny JA: Prabowo-Sandiaga Unggul di Pemilih Muslim Konservatif IDN Times/Irfan fathurohman

Lebih lanjut, dari Bulan Agustus hingga Februari elektabilitas kedua pasangan calon tak banyak berubah.

“Sabab jika kita lihat angkanya dari bulan Agustus itu, Jokowi mendapat 52,2 persen, September 53,2 persen, Oktober 57,7 persen, November 53,2 persen, Desember 54,2 persen, Januari, 54,8 persen, Februari 58,7 persen,” paparnya.

“Sedangkan Prabowo pada Agustus mendapat 29,5 persen, September 29,2 persen, Oktober 29,6 persen, November 32,2 persen, Desember 30,6 persen, Januari 31,0 persen, Februari 30,9 persen," sambungnya.

Baca Juga: LSI: Jokowi Unggul di Pemilih Muslim yang Puas dengan Kondisi Ekonomi

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya