LSI: Jokowi Unggul di Pemilih Muslim yang Puas dengan Kondisi Ekonomi

Pemilih muslim mayoritas mengikuti organisasi NU

Jakarta, IDN Times - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA kembali memaparkan hasil surveinya, kali Ini dengan tema ‘Pergeseran Pemilih Muslim dan Minoritas dalam Enam Bulan Kampanye’.

Hasilnya, selama enam bulan massa kampanye berlangsung Jokowi-Ma’ruf Amin masih unggul dengan selisih dua digit. Bahkan keunggulannya meningkat.

“Jokowi-Ma’ruf unggul di pemilih Muslim dan unggul dengan selisih lebih mencolok lagi di pemilih Minoritas,” kata Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa, di Kantor LSI, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (5/3).

1. Pemilih muslim puas karena kondisi ekonomi

LSI: Jokowi Unggul di Pemilih Muslim yang Puas dengan Kondisi EkonomiIDN Times/Irfan fathurohman

Baik di segmen pemilih minoritas yang puas dengan kondisi ekonomi maupun tidak, Jokowi-Amin tetap unggul. Namun di segmen pemilih Muslim, Jokowi-Amin hanya unggul di pemilih Muslim yang puas terhadap kondisi ekonomi.

Sedangkan di pemilih Muslim yang tidak puas dengan kondisi ekonomi, Jokowi-Amin kalah.

“Sebanyak 71 persen Pemilih Muslim menilai ekonomi dalam keadaan baik. Sebanyak 24,9 persen menyatakan ekonomi dalam keadaan buruk. Dan 4,1 persen menyatakan tidak tahu tidak jawab. Mayoritas Pemilih Muslim menilai ekonomi dalam keadaan baik. Tetapi yang menilai ekonomi dalam kondisi buruk  lebih besar 15,4 persen dibanding Pemilih Minoritas,” papar Ardian.

Baca Juga: Perludem Luncurkan Survei Partisipasi Politik Kaum Muda, Ini Hasilnya

2. Pemilih minoritas juga mayoritas menilai ekonomi Indonesia dalam keadaan baik

LSI: Jokowi Unggul di Pemilih Muslim yang Puas dengan Kondisi EkonomiANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Sedangkan sebanyak 85 persen dari pemilih minoritas menilai ekonomi dalam keadaan baik.

“Kategori baik adalah gabungan responden yang menjawab sangat baik dan baik,” jelas Ardian.

Sebanyak 9,5 persen pemilih minoritas menilai ekonomi Indonesia dalam keadaan buruk.

“Kategori buruk adalah gabungan responden yang menjawab buruk dan sangat buruk. Sisanya sebanyak 5,5 persen menyatakan tidak tahu atau tidak jawab,” katanya.

3. NU organisasi yang paling banyak diikuti pemilih muslim

LSI: Jokowi Unggul di Pemilih Muslim yang Puas dengan Kondisi EkonomiIDN Times/Irfan Fathurohman

Dilihat dari asosiasi dengan organisasi, Nahdatul Ulama (NU) merupakan organisasi yang paling banyak diikuti. Sebanyak 49,5 persen pemilih muslim menyatakan diri bagian dari NU.

“Posisi kedua ada Muhammadiyah dengan 4,3 persen. Kemudian ada Alumni PA 212 sebanyak 0,7 persen, Front Pembela Islam (FPI) sebanyak 0,4 persen, gabungan ormas lain sebanyak 1,3 persen dan sebanyak 35 persen pemilih muslim yang merasa tidak ada dalam bagian dari ormas manapun, dan 8,8 persen yang menyatakan tidak tahu atau tidak jawab,” lanjut Ardian.

4. Pemilih muslim menilai Indonesia harus khas Pancasila

LSI: Jokowi Unggul di Pemilih Muslim yang Puas dengan Kondisi EkonomiIDN Times/Irfan fathurohman

Sedangkan, jika dilihat dari orientasi politik, mayoritas pemilih muslim menilai Indonesia harus khas Pancasila.

“Sebanyak 87,4 persen menyetujui hal ini (Indonesia harus khas pancasila). Sebanyak 3,5 persen menyatakan Indonesia harus seperti dunia timur tengah (Arab). Dan sebanyak 1,1 persen menyatakan Indonesia harus seperti dunia barat,” lanjut Ardian.

Baca Juga: Survei Roy Morgan: Jokowi Menang Pilpres 2019 dengan 58 Persen Suara

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya