Ombudsman: Jokowi dan SBY Remis di Impor Beras
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Komisioner Ombudsman RI, Alamsyah Saragih mengatakan impor beras di pemerintahan Jokowi akan menyamai dengan jumlah impor yang dilakukan di pemerintahan Presiden RISusilo Bambang Yudhoyono (SBY).
“Di kepemerintahan Jokowi, total impor beras ada 4,7 juta ton (dalam 4 tahun) di SBY 6,5 juta ton (dalam 5 tahun). Saya gak tahu kalau tahun depan nambah lagi atau gak tapi ada kemungkinan remis (sama),” kata Alamsyah di Seknas Prabowo-Sandiaga, di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (29/1).
1. Impor gula juga remis
Tidak hanya beras, Alamsyah sebut angka impor gula di lima tahun kepemerintahan Jokowi akan terus merangkak naik menyamai dengan kepemerintahan SBY.
“Untuk gula, pemerintahan lalu (SBY) total mencapai 12,7 juta ton periode Jokowi 12,3 juta ton,” katanya.
Baca Juga: Prabowo Janji Tak Impor Apapun Jika Terpilih, Mungkinkah?
2. Jokowi menang di sektor impor jagung
Beda dengan beras dan gula, kepemerintahan Jokowi rendah impor jagung. Namun demikian, Alamsyah memberi catatan adanya substitusi gandum yang menurutnya sangat disayangkan.
“Begitu juga dengan jagung kelihatan Jokowi tidak melonjak, sejak 2015 tapi ada substitusi gandum menurut saya sama-sama impor,” tuturnya.
Editor’s picks
3. Pemerintahan Jokowi lebih tinggi impor garam
Lebih lanjut, pada impor garam, Alamsyah sebut impor garam tertinggi ada di pemerintahan Jokowi.
“Untuk garam, Pemerintahan Jokowi lebih tinggi daripada SBY,” katanya.
4. Soal impor SBY unggul 3-1 dari Jokowi
Alamsyah menyimpulkan bahwa SBY unggul 3-1 dari Jokowi dalam impor komoditi.
“Jadi untuk empat komoditi tadi posisinya 3-1,” lanjutnya.
5. Rizal Ramli pertanyakan kinerja Jokowi
Dalam kesempatan itu, pengamat ekonomi Rizal Ramli turut mempertanyakan kinerja Jokowi terkait angka impor yang terus tumbuh dari efek kebijakan.
“Jokowi kerja untuk siapa? Petani Indonesia atau petani asing,” kata dia.
Baca Juga: Prabowo Janji Tak Impor Kebutuhan Pangan, Sandi: Kita Harus Realistis