Pesan Din Syamsuddin untuk Tim Kampanye Pilpres: Jangan Jorjoran!

Ujaran kebencian di dunia maya membuat Din prihatin

Jakarta, IDN Times - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengimbau para tim sukses dari kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden pada periode kampanye Pilpres 2019 untuk tidak melampaui batas saat berkampanye untuk menjaga perdamaian.

"Kami pesankan ke pendukung dan tim sukses masing-masing kubu, jangan 'jorjoran' melampaui batas. Marilah Pilpres, sebagai agenda demokrasi ini, yang kita maksudkan sebagai cara beradab untuk menghindari ketidakberadaban," kata Din seperti dilansir dari Antara, Selasa (25/9).

1. Din prihatin dengan perkembangan politik nasional

Pesan Din Syamsuddin untuk Tim Kampanye Pilpres: Jangan Jorjoran!ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Presiden Konferensi Agama-agama Se-Asia untuk Kerja Sama Perdamaian itu menyampaikan dirinya prihatin dengan perkembangan politik nasional yang banyak menampilkan pertentangan melalui media sosial.

Din yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan MUI Pusat menilai banyak sebaran ujaran kebencian dan gesekan di lapangan yang terjadi dalam pemilihan umum.

2. Din berharap capres cawapres jadi penengah

Pesan Din Syamsuddin untuk Tim Kampanye Pilpres: Jangan Jorjoran!ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Dia juga mengusulkan agar kedua pasangan capres dan cawapres untuk menjadi penengah di tengah perbedaan pilihan politik.

"Terutama timses di tingkat pusat dan media terutama, menjadi kekuatan penengah," kata Din.

Baca Juga: Jokowi Cuma Kampanye di Hari Libur, Tim Pemenangan Merasa Berat

3. Demi netralitas, Din mengundurkan diri dari istana

Pesan Din Syamsuddin untuk Tim Kampanye Pilpres: Jangan Jorjoran!ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Diketahui, Din telah menemui Presiden Joko ‘Jokowi’ Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa (25/9) untuk membahas pengunduran dirinya sebagai Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama Antaragama dan Peradaban.
  
"Saya sampaikan alasan ini semata-mata untuk kebaikan, kemashalatan terutama penunaian tugas dan kegiatan saya selama ini di luar utusan khusus yang banyak terlibat sebagai pemimpin dari organisasi atau gerakan yang bersifat lintas," kata Din.

"Jadi kalau saya masih menjabat sebagai utusan khusus presiden yang sekarang menjadi calon presiden itu, banyak yang memahaminya berarti saya hanya di sini, di satu pihak. Dan itu akan menghalangi dan tidak memudahkan upaya saya untuk membangun kebersamaan dari masyarakat majemuk di berbagai organisasi tadi," lanjutnya.

Ikuti terus berita-berita seputar Pemilu 2019 di Millennials Memilih IDN Times. #MillennialsMemilih.

Baca Juga: Demi Netralitas, Din Syamsuddin Mengundurkan Diri dari Istana

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya