Sidang Paripurna DPR RI Diwarnai Interupsi Soal Kerusuhan di Wamena

#MillennialBergerak #LawanArogansiDPR

Jakarta, IDN Times - Tak hanya dibayangi aksi demo, Sidang Paripurna DPR RI terakhir di periode 2014-2019 yang digelar Senin (30/9) pagi ini juga diwarnai interupsi soal kerusuhan di Wamena. Anggota DPR RI F-PKS Nasir Jamil mengajukan interupsi di tengah sidang paripurna.

Ia mengatakan Pancasila saat ini sedang menghadapi ujian berat. “Ada sejumlah pihak dan negara asing gerah dan resah apalagi ketika DPR atur tindak pidana kesusilaan. Karena itu jangan-jangan sejumlah pihak dan negara asing ikut bermain api dengan sejumlan peristiwa yang terjadi belakangan ini,” kata Nasir.

Lebih lanjut, Nasir menilai kerusuhan di Papua yang terjadi akhir-akhir ini dan menyebabkan jatuhnya korban, telah mencederai sila kemanusiaan yang adil dan beradab.

“Sayangnya negara tidak hadir ketika warga negara menghadapi ancaman, dimana NKRI yang kita agung-agungkan, dimana ketika ada warga Minang, Bugis yang harus mengungsi dari Wamena. Dimana negara, karena itu, muda-mudahan kita makin meneguhkan NKRI,” ujar dia.

Interupsi menyoal Papua pun disampaikan anggota DPR RI F-PDIP dari Dapil Papua Jimmy Demianus. Ia membantah jika PKS menuduh negara tidak hadir selama kerusuhan di Papua.

“Saya tidak sepakat, negara tidak hadir, jangan ganggu beliau (Jokowi) sedang berusaha mengurusi Papua, 92 persen kami pilih Jokowi,” kata Jimmy.

Ia pun melihat bahwa persoalan yang terjadi di Papua dapat diselesaikan dengan segera dengan memperbaiki UU Otoritas Khusus. “Kepala daerah kembalikan ke DPRD, kami rekomendasikan UU Otsus diperbaiki,” ujar dia.

Baca Juga: Aksi Demo Bayangi Sidang Paripurna Terakhir Periode Masa Jabatan Ini

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya