Strategi Prabowo Tekan Harga, Genjot Bulog dan Operasi Pasar 100 Hari

Prabowo berjanji turunkan harga pangan dalam 100 hari

Jakarta, IDN Times - Calon presiden Prabowo Subianto pernah menyampaikan komitmennya dalam bidang pangan kepada emak-emak di Hambalang, Bogor, Jumat (8/2) lalu. Ketua Umum Partai Gerindra itu berjanji untuk menurunkan harga bahan pokok seperti daging, telur, dan beras dalam 100 hari pemerintahannya jika ia terpilih jadi presiden.

Tidak hanya menurunkan harga bahan pokok, ia juga ingin menurunkan tarif listrik sampai menghentikan impor bahan makanan pokok. Lalu seperti apa teknis realisasinya?

Baca Juga: Jokowi vs Prabowo, Debat Kedua harus Lebih Bermutu

1. Bulog diberi dana yang cukup dari APBN

Strategi Prabowo Tekan Harga, Genjot Bulog dan Operasi Pasar 100 HariIDN Times/Sukma Mardya Shakti

Anggota Dewan Pakar Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Dradjad Wibowo mengatakan, cara yang perlu diperkuat adalah dengan mengucurkan dana APBN yang cukup ke Bulog.

“Caranya melalui pengelolaan logistik nasional yang tepat. Bulog diberi dana cukup dari APBN. Lalu ditugaskan melakukan pengadaan dan pelepasan stok,” katanya kepada IDN Times, Rabu (13/2).

Hal itu akan dilakukan mantan Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Prabowo Subianto, guna menyasar kesejahteraan petani dan konsumen.

“Targetnya agar harga cukup tinggi di tingkat petani atau produsen saat panen, dan harga-turun ke tingkat yang diinginkan di tingkat konsumen,” lanjutnya.

2. Operasi pasar jangka 100 hari

Strategi Prabowo Tekan Harga, Genjot Bulog dan Operasi Pasar 100 HariANTARA FOTO/Idhad Zakaria

Nantinya, Bulog dan Perkebunan Nusantara atau PTPN diperintahkan untuk melakukan operasi pasar dalam jangka 100 hari. "Jadi Bulog dan PTPN (untuk gula) ditugaskan melalukan operasi pasar jangka 100 hari,” ungkap Dradjad.

“Selanjutnya, Prabowo-Sandi memang memberi prioritas kepada peningkatan produksi pangan oleh produsen dalam negeri,” lanjutnya.

3. Genjot investasi sarana dan prasarana pertanian

Strategi Prabowo Tekan Harga, Genjot Bulog dan Operasi Pasar 100 HariANTARA FOTO/Dede Rizky Permana

Investasi untuk sarana dan prasarana produksi pertanian juga tak luput dari perhatian pemerintahan Prabowo nantinya, jika terpilih.

“Harus digenjot (investasi) termasuk untuk infrastruktur penunjang. Mulai dari irigasi, jalan desa, hingga pembangunan gudang. Pertanian di sini dalam arti luas ya,” tururnya.

4. Prabowo menargetkan harga daging turun hingga Rp80.000

Strategi Prabowo Tekan Harga, Genjot Bulog dan Operasi Pasar 100 HariIDN Times/istimewa

Dikatakan Dradjad, harga daging sering melonjak, dalam perhitungan timnya, Dradjad yakin pemerintahan Prabowo kelak mampu menurunkan harga daging.

“Kemarin emak-emak melaporkan ke Mas Bowo kalau beli daging Rp120.000 per kg. Mas Bowo menargetkan harus turun ke Rp80.000 per kg,” katanya.

5. Prabowo-Sandi menargetkan APBN menciptakan harga terjangkau

Strategi Prabowo Tekan Harga, Genjot Bulog dan Operasi Pasar 100 HariIDN Times/istimewa

Tak sembarang obral janji, kata Dradjad, semua kebijakan Prabowo-Sandiaga nantinya pasti telah melalui perhitungan yang matang. Termasuk soal penurunan harga bahan pokok. Dradjad memastikan, jika APBN nantinya ditargetkan Prabowo-Sandiaga untuk menciptakan harga pangan yang terjangkau.

“Soal anggarannya dalam APBN, saya selalu melakukan penghitungan setiap saat Prabowo-Sandiaga mengeluarkan kebijakan. Contohnya tentang penurunan harga tersebut. Saya tidak bisa sebutkan angkanya sekarang, tapi masih masuk dalam target belanja APBN Prabowo-Sandiaga. Masih aman,” ucapnya.

“Jangan lupa, yang murni disubsidi APBN itu kan di marjin-nya. Sementara modal pokok pembeliannya kan berputar terus. Volume intervensinya pun dihitung teliti. Itu yang membuat belanja bagi kebijakan harga pangan ini sangat terjangkau APBN versi Prabowo-Sandiaga,” lanjutnya.

6. Memotong perburuan rantai dalam tata niaga pangan

Strategi Prabowo Tekan Harga, Genjot Bulog dan Operasi Pasar 100 HariIDN Times/istimewa

Selain cara di atas, Prabowo-Sandiaga juga akan memotong perburuan rantai dalam tata niaga pangan seperti daging. Dradjad mengatakan, rantai yang besar itu membuat harga menjadi mahal.

Selaras dengan Dradjad, Tim Ekonomi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Arie Muftie mengatakan, rumitnya rantai distribusi komoditas pangan menjadi salah satu penyebab mengapa harga mahal di pasaran.

Karena itu, pihaknya akan berupaya menciptakan rantai distribusi yang sederhana, terbuka dan berkeadilan.

"Sehingga harga pangan stabil dan terjangkau. Kami banyak dengar cerita masyarakat yang mengeluh harga sembako mahal. Apa yang kami temui di 1.161 titik kunjungan itu riil, tapi pemerintah selalu berlindung dengan angka-angaka, mereka menyebut bahwa inflasi terjaga," kata Arie dalam diskusi Indonesia Paska Jokowi 'Masalah Ekonomi & Kedaulatan Pangan, Apa Solusinya?' di Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Rabu (13/2).

Baca Juga: Prabowo Dilarang Salat Jumat di Masjid, Begini Respons Kubu Jokowi

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya