Teror Pimpinan KPK, Sandiaga: Ini Perlawanan pada Pemerintah Bersih
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Teror bom kembali terjadi, kali ini kediaman petinggi Komisi Pemeberantasan Korupsi (KPK) menjadi sasarannya. Bom ini meneror Ketua KPK Agus Rahardjo dan wakilnya, Laode M Syarif. Menanggapi hal itu, Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno menyampaikan rasa prihatinnya.
“Kita bersama pak Laode Syarif, kita sampaikan bahwa Prabowo-Sandi bersimpati dan turut prihatin dengan upaya-upaya menebar rasa takut dan juga rasa teror,” kata Sandiaga di Sekretariat Nasional Prabowo-Sandiaga di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (9/1).
1. Sandiaga sebut teror bom molotov adalah bentuk perlawanan
Menanggapi lebih lanjut, Sandiaga menilai teror bom molotov ini adalah bentuk penekanan pihak tak bertanggung jawab untuk mengancam pemerintahan yang sedang berupaya menuju pemerintahan bebas korupsi.
“Tapi ini upaya-upaya yang menghadirkan rasa teror banyak yang menilai ini adalah upaya menekan agar upaya-upaya kita untuk memberantas korupsi, upaya-upaya agar kita menghadirkan pemerintahan yang bersih ini terus mendapatkan perlawanan,” ucap Sandiaga.
2. Sandiaga berkomitmen untuk menghadirkan pemerintahan yang kuat
Editor’s picks
Lebih lanjut, Sandiaga menyebut rakyat sudah muak dengan korupsi yang menurutnya sudah masuk ke stadium empat. Karena itu, bersama Prabowo dirinya mengatakan akan menghadirkan pemerintahan yang kuat.
“Di bawah Prabowo-Sandi penegakan hukum di sektor khususnya di bidang yang pemberantasan korupsi dan pencegahan korupsi kita perkuat. KPK terutama, Polri, dan juga Kejaksaan. Kita pastikan bahwa penegakan hukum ini jangan sampai bisa diganggu gugat oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab jadi tidak usah takut,“ ungkapnya.
3. Polisi tengah mendalami teror bom molotov ini
Karopenmas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, saat ini kasus dugaan teror tersebut tengah didalami Polda Metro Jaya, dibantu Densus 88.
“Berikan kesempatan kepada tim yang sudah dibentuk untuk ungkap kasus,” kata Dedi, di Divisi Humas Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu (9/1).
Baca Juga: Saksi Sebut Dua Bom Molotov Dilemparkan ke Rumah Pimpinan KPK