Jakarta, IDN Times - Irjen Napoleon Bonaparte menyadari tindakannya menganiaya terpidana penistaan agama M Kace di dalam penjara, berdampak adanya ganjaran hukum. Namun, ia tak masalah dengan hal itu, karena menurutnya tidak ada lagi penistaan agama yang terjadi di Indonesia setelah aksinya tersebut.
Bahkan, Napoleon menilai, seharusnya pemerintah tegas memberantas penistaan agama.
"Saya penegak hukum, paham. Risiko itu saya ambil karena yang paling penting gak ada lagi penista agama yang melakukan aksinya, gak ada lagi. Dan terbukti apa yang saya lakukan tahun lalu ada dampaknya. Gak ada lagi yang muncul. Harus begitu," ujar Napoleon di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (15/9/2022).
"Harusnya pemerintah yang turun, bukan saya," sambung mantan Kabagbinlat Korwas PPNS Bareskrim itu.