Manoj Punjabi, Merintis "Karier Emas" Melalui Sinetron dan Film  

Manoj kini dikenal sebagai raja sinetron dan layar lebar

Jakarta, IDN Times - IDN Times akan menggelar Indonesia Millennial Summit (IMS) 2019.  Acara dengan tema "Shaping Indonesia's Future" ini dilangsungkan pada tanggal 19 Januari 2019 di Grand Ballroom Hotel Kempinski Jakarta. IMS 2019 menghadirkan lebih dari 50 pembicara kompeten di berbagai bidang, dari politik, ekonomi, bisnis, olahraga, budaya, lintas agama, sosial, lingkungan sampai kepemimpinan millennial. Ajang millennial terbesar di Tanah Air ini akan dihadiri oleh 1.500-an pemimpin millennial.

Pembahasan kami kali ini adalah salah satu pembicara di IMS 2019, yakni Manoj Punjabi. Namanya mendunia berkat perusahaan MD Entertainment yang ia rilis dan membuatnya sudah lahirkan banyak film-film Indonesia yang laris di pasaran.

1. Lahir dari keluarga Punjabi yang lekat dengan industri sinetron dan film

Manoj Punjabi, Merintis Karier Emas Melalui Sinetron dan Film  Twitter/Manoj Punjabi

Manoj lahir dari keluarga besar Punjabi yang lekat dengan stigma sebagai raja industri film dan sinetron. Manoj sendiri lahir di Jakarta, 7 Desember 1972. Ia adalah anak tunggal dari Dhamoo Punjabi, kakak kandung dari raja sinetron Indonesia sekaligus pemilik Multivision Plus, Raam Punjabi.

Baca Juga: Anne Patricia: Pebisnis Sukses yang Sempat Mimpi Jadi Ilmuwan

2. Sempat bekerja di Multivision Plus bersama sang ayah dan sang paman

Manoj Punjabi, Merintis Karier Emas Melalui Sinetron dan Film  Wikipedia/Alex Neman & Tripar Multivision Plus

Sudah lekat dengan dunia industri perfilman sejak kecil, selepas menyelesaikan studi di Gandhi Memorial International School, ia langsung terjun ke bisnis yang mendarah daging di keluarga besarnya ini. Kala itu, dirinya bergabung bersama Multivision Plus yang masih dikelola sang paman, Raam Punjabi, bersama ayah Manoj, Dhamoo.

Karena satu dan lain sebab, Dhamoo yang memutuskan keluar dari Multivision Plus, lalu mencoba merintis production house baru bersama sang anak yang nyatanya menjadi pintu masuk kesuksesan besar ayah dan anak ini.

3. Manoj dan Dhamoo mendirikan Multi Dimensia Entertainment

Manoj Punjabi, Merintis Karier Emas Melalui Sinetron dan Film  Twitter/Manoj Punjabi

Setelah Manoj dan sang ayah berpisah dari Raam Punjabi dan Multivision Plus, tepat di ulang tahun Manoj yang ke-31, ia dan sang ayah mendirikan production house mereka berdua yang diberi nama Multi Dimensia Entertainment.

Perusahaan ini kemudian dikenal dengan nama MD Entertainment dan resmi didirikan pada ulang tahun ke-31 Manoj Punjabi, yakni 7 Desember 2003. Di sini, Manoj sempat utarakan bahwa ia ingin memproduksi tayangan yang tak hanya menghibur, tapi juga menyentuh hati penonton.

Baca Juga: Muda dan Berprestasi, Inilah 5 Fakta Luar Biasa Maudy Ayunda

4. Tenar dan melejit berkat sinetron Cinta Fitri dan film laris, Ayat-Ayat Cinta

Manoj Punjabi, Merintis Karier Emas Melalui Sinetron dan Film  MD Picture

MD Entertainment sendiri dibawa Manoj ke puncak prestasi tertinggi. Di dunia sinetron, ia menggebrak dan meraih kesuksesan besar lewat sinetron berjudul Cinta Fitri. Rilis pertama kali pada 2007, sinetron ini mengorbitkan nama Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar yang kala itu adalah pendatang baru di dunia showbiz Indonesia.

Antusiasme penonton bahkan membuat sinetron ini terus diproduksi sampai 2011 sebelum akhirnya tamat dan menjadi sinetron dengan episode terpanjang kedua di Indonesia setelah teledrama Tersanjung.

Sukses di sinetron, Manoj dan MD Entertainment juga menuai kesuksesan masif di dunia layar lebar. Film Ayat-Ayat Cinta yang rilis pada tahun 2008 meraih kesuksesan besar kala itu. Dibintangi oleh Fedi Nuril dan Rianti Cartwright, film ini menyabet lima penghargaan sekaligus dalam Festival Film Bandung (FFB) 2008, mulai dari kategori Film Terpuji, Sutradara Terpuji (dimenangkan oleh Hanung Bramantyo), Pemeran Utama Pria Terpuji, Penata Musik Terpuji, hingga Penata Artistik Terpuji.

Dalam IMS 2019, IDN Times akan meluncurkan Indonesia Millennial Report 2019.  Survei ini dikerjakan bersama oleh IDN Research Institute bekerja sama dengan Alvara Research Center. Melalui survei yang melibatkan 1.400-an responden di 12 kota ini, IDN Times menggali aspirasi dan DNA millennial Indonesia. Simak hasilnya di IMS 2019 dan ikuti perkembangannya di situs IDN Times, ya.

Tiket terbatas! Buruan kunjungi situs ims.idntimes.com untuk mendapatkan tiketnya, guys!

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria
  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya