Awalnya, Legiman menabung untuk mengatasi ketidakpastian pendapatan. Namun, pada 2012, uang tabungannya terkumpul Rp55 juta. Setelah memperoleh dukungan dari tiga anaknya, uang itu ia gunakan untuk mendaftarkan haji bersama istrinya.
“Alhamdulillah sedoyo lare-lare sami ndukung (semua anak mendukung). Penting ndaftar rumiyin, mangkih pelunasan kalian sangu dipikir wingking (yang penting daftar dulu. Nanti masalah pelunasan dan uang saku dipikir belakangan),” kata Legiman, menirukan anak-anaknya waktu itu, saat ditemui di kediamannya, Senin, 28 April 2025.
Setelah mendaftar haji pada 2012, Legiman bersama istrinya semakin giat menabung. Selain menyisihkan seribu rupiah setiap hari dari penghasilannya mengambil sampah, ia juga menabung dari hasil sampingan menjual barang-barang rongsokan.
"Kulo nabung niku menawi sedoyo kebutuhan nggriyo sampun cekap. Amargi wajibe piyantun kakung niku lak kedah nyekapi butuhipun garwo putro (Kalau menabung itu kalau semua kebutuhan rumah sudah cukup. Sebab, kewajiban laki-laki itu mencukupi kebutuhan istri dan anak)," katanya.