Jadi Dubes untuk Lebanon, Hajriyanto dapat Pesan Ini dari Jokowi

Hajriyanto mengatakan, telah mendapat kabar bahwa dirinya ditugaskan sebagai duta besar sejak November 2018 lalu. Ia pun hanya diberi waktu beberapa hari saja untuk memutuskan hal tersebut. Setelah ia berpikir, akhirnya menyetujui penugasan itu.

"Kami diberitahu oleh Ibu Menlu (Menteri Luar Negeri) bahwa Presiden menugaskan kepada saya untuk menjadi duta besar dan saya diberi waktu 3 hari untuk menyampaikan jawaban terhadap penugasan tersebut, siap atau belum, harus saya katakan siap saja lah," kata Hajriyanto di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (7/1).

Ia menambahkan, pesan Jokowi kepadanya yaitu lebih memantapkan lagi kehadiran Indonesia di mata internasional. Terutama di Lebanon, tempat dia ditugaskan.

"Sebagaimana saya katakan, keterlibatan Indonesia dalam menjaga perdamaian di Timur Tengah, secara langsung dan terlibat secara fisik, betul-betul menjaga keamanan, bukan hanya melalui pernyataan-pernyataan, tapi betul-betul dengan terjun langsung menjaga perdamaian tersebut," jelasnya.

Hajriyanto yang juga menjabat sebagai Ketua PP Muhammadiyah dan Ketua DPP Golkar, harus mengubah jabatannya menjadi nonaktif. Hal itu karena dia telah ditugaskan sebagai duta besar oleh Jokowi.

"Pada hari ini, otomatis berada pada posisi sebagai aparat penyelenggara negara yang ada aturan-aturan tersendiri. Dan saya mengikuti aturan-aturan yang sudah disepakati bersama," ujar Hajriyanto.

Meski baru dilantik, Hajriyanto mengaku sudah mendapatkan tugas khusus sebagai duta besar. Tugas yang ia terima adalah mengokohkan keterlibatan langsung Indonesia di Lebanon.

"Tugas pertama yang ditugaskan pemerintah kepada saya adalah mengokohkan dan memantapkan keterlibatan Indonesia secara aktif dalam mewujudkan ketertiban dunia," ungkapnya.