Beda Angka Stok Vaksin COVID-19 di Indonesia, Ini Penjelasan Menkes

Menkes meluruskan 137 juta bulk vaksin setara 109 juta dosis

Jakarta, IDN Times - Jumlah vaksin COVID-19 yang dimiliki Indonesia saat ini menjadi teka-teki. Presiden Joko "Jokowi" Widodo menyebut Indonesia telah memiliki 137 juta dosis vaksin virus corona.

Jumlah tersebut, kata dia, merupakan dosis yang sudah siap pakai dan bentuk bahan baku (bulk), yang akan diproses Bio Farma.

"Data yang masuk, baik itu berupa vaksin jadi maupun bulk, itu yang sudah masuk ke negara kita sudah 137 juta. Padahal yang sudah disuntikkan dalam vaksinasi itu kurang lebih 54 juta (dosis)," kata Jokowi dalam pengantar rapat terbatas menteri pada 16 Juli 2021 yang disiarkan di YouTube Sekretarirat Presiden.

Menurut Jokowi, artinya ada stok vaksin yang masih disimpan di Bio Farma, Kementerian Kesehatan, pemerintah daerah, maupun Puskesmas. Oleh karena itu, ia meminta agar tidak ada yang menyetok vaksin. Setiap vaksin harus langsung diberikan ke masyarakat.

"Tidak ada stok untuk vaksin, artinya kirim habiskan, kirim habiskan," tegas Jokowi.

Namun, berapa jumlah vaksin COVID-19 sebenarnya yang dimiliki Indonesia saat ini?

1. Kemenkes terima 77 juta dosis vaksin COVID-19 jadi

Beda Angka Stok Vaksin COVID-19 di Indonesia, Ini Penjelasan MenkesMenteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (Dok. Humas KPK)

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, untuk vaksin COVID-19 jadi atau siap pakai, pihaknya baru menerima sebanyak 77 juta dosis. Jumlah tersebut merupakan update per hari ini, Senin (19/7/2021).

Sementara itu, berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19 sudah ada sebanyak 57.947.614 orang mendapatkan suntikan vaksin, per Minggu (18/7/2021). Jumlah itu terdiri dari 41.673.464 vaksin dosis pertama dan 16.274.150 vaksin dosis kedua.

Sehingga, jika dibandingkan data Kemenkes dan jumlah vaksin yang telah diberikan, maka jumlah vaksin yang tersisa kurang lebih 19 juta dosis.

Baca Juga: Epidemiolog Usul Kimia Farma Hibahkan Vaksin Sinopharm ke Pemerintah

2. Sebanyak 109 juta vaksin akan diterima akhir Agustus

Beda Angka Stok Vaksin COVID-19 di Indonesia, Ini Penjelasan MenkesAbdul Halim/IDN Times

Sementara itu, terkait bulk vaksin COVID-19, Budi menerangkan sebanyak 137 juta bulk vaksin setara dengan 109 juta dosis vaksin jadi. Sehingga cuma 80 persen saja.

Prosesnya pun memerlukan waktu 1,5 bulan, sejak bulk vaksin diterima.

"Jadi angka 109 juta vaksin jadi (80 persen dari 137 juta bulk vaksin) baru akan diterima dan bisa digunakan di akhir Agustus," kata Budi kepada IDN Times.

3. Vaksin Sinopharm sebanyak 1,1 juta dosis tiba hari ini

Beda Angka Stok Vaksin COVID-19 di Indonesia, Ini Penjelasan MenkesVaksin buatan Sinopharm yang akan digunakan dalam vaksinasi di Peru pada Februari 2021. (Flickr.com/Ministerio de Defensa del Perú)

Update terkini, Indonesia kembali kedatangan vaksin COVID-19 produksi perusahaan asal Tiongkok, Sinopharm, Senin (19/7/2021). Sebanyak 1.184.000 dosis tiba di Bandara Soekarno Hatta pada pukul 12.30 WIB.

"Pada siang hari ini Indonesia kembali kedatangan vaksin COVID-19 sejumlah 1.184.000 dosis atau setara 592 ribu vial. Vaksin COVID-19 produksi Sinopharm," kata Direktur Utama Kimia Farma Verdi Budidarmo dalam keterangan persnya yang disiarkan langsung di kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Verdi mengatakan, kedatangan vaksin Sinopharm hari ini merupakan tahapan kelima untuk program Vaksin Gotong Royong. Dia menyebut saat ini sudah ada sekitar 5,5 juta dosis vaksin Sinopharm yang tiba di Indonesia.

Baca Juga: 1,1 Juta Vaksin Sinopharm untuk Vaksinasi Gotong Royong Tiba di RI

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya