Berkaca dari Wagub NTB, Vaksin Tak Mencegah Penularan COVID-19!

Vaksin bukan peluru perak, protokol kesehatan harus ditaati

Jakarta, IDN Times - Deputi Bidang Penelitian Fundamental Eijkman Institute, Profesor Herawati Sudoyo, menegaskan vaksin tidak bisa mencegah penularan virus corona. Hal ini menanggapi kasus infeksi yang diderita Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Sitti Rohmi Djalilah dan suami, Khairul Rizal.

Hera mengatakan fungsi vaksin adalah meringankan penyakit jika seseorang yang telah divaksinasi tertular COVID-19.

"Mungkin yang juga harus diketahui bahwa vaksin itu fungsinya memperingan gejala, tidak mencegah total terjadinya infeksi," tegas Hera kepada IDN Times, Senin (15/3/2021).

1. Antibodi terbentuk sekitar empat minggu pascavaksinasi

Berkaca dari Wagub NTB, Vaksin Tak Mencegah Penularan COVID-19!Deputi Bidang Penelitian Fundamental Eijkman Institute, Profesor Herawati Sudoyo, Herawati Sudoyo (Dok. Istimewa)

Ia pun menerangkan vaksin COVID-19, seperti buatan Sinovac yang diberikan ke Wagub NTB Rohmi, tidak bisa secara langsung membentuk antibodi. Dibutuhkan waktu bagi vaksin untuk membentuk kekebalan pada tubuh.

"Paling tidak antibodi terbentuk pascavaksinasi itu sekitar empat minggu setelah vaksinasi kedua," kata dia.

Baca Juga: Sudah Disuntik Vaksin 2 Kali, Wagub NTB Positif COVID-19

2. Vaksin bukan peluru perak virus corona

Berkaca dari Wagub NTB, Vaksin Tak Mencegah Penularan COVID-19!Ilustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat yang sudah divaksinasi tetap menerapkan protokol kesehatan. Selain soal antibodi, potensi tertular COVID-19 pun masih membayangi.

"Masyarakat perlu tahu bahwa vaksin bukan peluru perak (solusi sederhana dan cepat)," ungkap Hera.

Protokol kesehatan yang harus tetap dilakukan di antaranya menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilisasi serta interaksi.
Sedangkan, ia menyarankan pemerintah untuk menambah upaya testing, tracing dan treatment.

3. Wagub NTB tertular salah seorang ART

Berkaca dari Wagub NTB, Vaksin Tak Mencegah Penularan COVID-19!Wakil Gubernur NTB Hj. Sitti Rohmi Djalilah IDN Times/Ahmad Viqi Wahyu Rizki

Wagub NTB Sitti Rohmi bersama suaminya, Khairul Rizal, telah mendapatkan dua dosis vaksin virus corona. Ketua Satgas COVID-19 NTB itu disuntik vaksin pada 14 Januari 2021 untuk dosis pertama dan 28 Januari 2021 untuk dosis kedua.

Ia menduga tertular seorang asisten rumah tangga (ART) yang baru saja pulang kampung.

"Bibi yang kerja di pendopo saat pulang kampung rupanya tidak taat prokes, kembalinya membawa virus. Yang bersangkutan positif sehingga kami sekeluarga screening walaupun kami sekeluarga tanpa gejala," ungkap Rohmi.

Meski positif COVID-19, Rohmi mengaku dalam kondisi baik dan sedang menjalani isolasi mandiri. Menurutnya, kondisi ini berkat vaksin yang sudah diterima.

Ia pun mengimbau semua masyarakat untuk tetap menaati protokol kesehatan di mana pun berada. Sehingga tidak tertular atau pun menularkan virus corona kepada orang lain.

Baca Juga: Gubernur NTB Klarifikasi Foto Renang Ramai-ramai Saat Pandemik

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya