Viral Wanita Myanmar Senam Pakai Lagu Bang Jago, di Belakangnya Kudeta
Tangkapan layar video wanita Myanmar bersenam. (Twitter.com/@VonKoutli)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Seorang wanita yang tengah melakukan gerakan senam menjadi perbincangan warganet di Twitter. Penyebabnya, latar belakang dalam video senam itu adalah momentum militer Myanmar melakukan kudeta terhadap parlemen.
Selain itu, bagi warganet di tanah air, yang menarik dari video tersebut yaitu lagu pengiring senam. Wanita tersebut menggunakan lagu Ampun Bang Jago yang dipopulerkan Jonathan Dorongpangalo (Tian Storm) dan Everly Salikara (Everslkr).
Salah satu pengunggah video senam yakni akun Twitter @VonKoutli pada Senin (1/2/2021).
"Seorang wanita mengikuti kelas aerobiknya tanpa menyadari bahwa kudeta sedang terjadi di Myanmar. Dan kemudian dapat dilihat bagaimana konvoi militer tiba di parlemen," tulis akun @VonKoutli, Senin (1/2/2021).
Hingga Selasa (2/2/2021) pukul 15.45 WIB, unggahan video senam itu telah ditonton 12,1 juta kali, dibagikan ulang sebanyak 43,6 ribu kali dan disukai 184,4 ribu pengguna Twitter lainnya
Baca Juga: Kudeta di Myanmar, Fakta Apa yang Kita Ketahui Sejauh Ini?
1. Beragam respons warganet
Tangkapan layar wanita Myanmar bersenam. (Twitter.com/@VonKoutli)Beragam respons warganet pun bermunculan. Ada yang mengira senam itu sengaja dilakukan untuk menunjukkan situasi di Myanmar, ada yang meragukan keaslian video senam dan ada pula yang mengedit ulang video tersebut.
Salah satu yang merasa video senam tersebut dibuat dengan sengaja ialah akun Twitter @gi_gi_241.
"Itu memberi saya kesan bahwa ini sebenarnya bukan kelas aerobik dan bahwa dia menunjukkan apa yang terjadi, apakah tidak ada orang lain yang berpikir begitu? Atau apakah dia guru baru hahaha dan dia lupa koreografinya," tulis akun tersebut.
Sementara, akun Twitter @el_pochito11 meragukan keaslian video senam dengan lagu Ampun Bang Jago itu. Dia merasa ada yang janggal dengan bayangan sang wanita.
"Sangat menipu videonya ... apakah mereka melihat bayangan?" tulisnya.
Berbeda dengan kedua warganet sebelumnya, akunTwitter @aimrod tidak sekadar berkomentar. Ia mengunggah video serupa, namun dengan tambahan animasi Spiderman ikut bergoyang.
Editor’s picks
"Kudeta nanti dulu. Joget nomor satu," tulis akun @aimrod.
2. Kudeta di Myanmar, militer tangkap Aung San Suu Kyi dan presiden
Warga berkumpul dalam reli mendukung Kanselir Negara Myanmar Aung San Suu Kyi sebelum ia menghadiri sebuah sidang di Pengadilan Internasional (ICJ) di Bago, Myanmar, pada 9 Desember 2019. ANTARA FOTO/REUTERS/Myat Thu KyawKudeta terhadap pemerintah yang dilancarkan militer tengah terjadi di Myanmar. Dimulai pada Senin (1/2/2021) dini hari, militer dilaporkan menangkap Aung San Suu Kyi, pemimpin Partai Liga Nasional Demokrasi (NLD) yang memenangkan pemilu di Myanmar.
Selain Suu Kyi, menurut laporan The Straits Times, militer Myanmar juga menahan Presiden Win Myint dan para pemimpin lainnya.
Sementara itu, dalam keterangan resmi yang disampaikan televisi yang berafiliasi dengan militer, Myanmar saat ini dalam kondisi darurat. Situasi itu akan berlangsung selama satu tahun dan kekuasaan diambil alih dari pemerintah sipil ke militer.
Kudeta ini terjadi usai Jenderal Min, yang saat ini menjadi pemimpin Myanmar, menuding pemilu yang digelar pada 8 November 2020 penuh dengan kecurangan. Akan tetapi komisi pemilihan di Myanmar menolak tudingan itu. Militer sempat mengajukan gugatan ke Mahkamah Agung tetapi kurang bukti.
Beberapa jam setelah penahanan oleh militer, Suu Kyi menyerukan agar masyarakat menolak upaya perebutan kekuasaan yang tidak sesuai dengan konstitusi.
“Tindakan militer adalah tindakan untuk mengembalikan negara di bawah kediktatoran,” demikian tertulis dalam pernyataan yang dirilis oleh NLD mengatasnamakan Suu Kyi, sebagaimana dilaporkan Channel News Asia, Senin (1/2/2021).
3. Sikap Indonesia terkait kudeta di Myanmar
Ilustrasi warga Myanmar berunjuk rasa di Yangoon, Myanmar pada Sabtu, 30 Januari 2021 (ANTARA FOTO/REUTERS/Shwe Paw Mya Tin)Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI memberikan tanggapan terkait ketegangan politik yang terjadi di Myanmar. Indonesia menyampaikan rasa prihatin atas instabilitas politik yang dipicu oleh perseturuan antara militer dengan pemerintahan sipil.
Indonesia menyarankan agar pihak-pihak terkait menyudahi ketegangan domestik dengan prinsip-prinsip yang terkandung dalam piagam ASEAN.
“Di antaranya komitmen pada hukum, kepemerintahan yang baik, prinsip-prinsip demokrasi dan pemerintahan yang konstitusional,” demikian tertulis dalam laman kemlu.go.id.
Selain itu, Indonesia mendesak supaya perselisihan terkait hasil pemilihan umum diselesaikan dengan mekanisme hukum yang tersedia.
Baca Juga: Profil Min Aung Hlaing, Dalang Kudeta dan Pemimpin Sementara Myanmar
Berita Terkini Lainnya
