Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presiden Jokowi pimpin rapat terbatas soal polusi udara di Jabodetabek di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (14/8/2023). (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo memimpin rapat terbatas terkait penanganan polusi udara di Jabodetabek. Usai rapat terbatas, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Menteri LHK), Siti Nurbaya mengatakan Presiden Jokowi ingin penanganan polusi udara dilakukan berbasih kesehatan masyarakat.

“Jadi, cara-cara penyelesaiannya harus dengan dasar atau basis kesehatan. Semua kementerian lembaga diminta untuk tegas dalam melangkah, dalam kebijakan, dalam melangkah, dan dalam operasi lapangan,” ujar Siti Nurbaya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (28/8/2023).

Meski demikian, Siti tak menjelaskan penanganan berbasis kesehatan masyarakat seperti apa yang akan dilakukan.

1. Kementerian LHK sudah lakukan modifikasi cuaca untuk menekan polusi udara

ilustrasi polusi udara pekat (IDN Times/Gregorius Aryodamar P)

Siti menerangkan, Kementerian LHK sudah melakukan modifikasi cuaca agar terjadi hujan. Hal itu dilakukan untuk menekan polusi udara yang terjadi di Jabodetabek.

“Waktu tanggal 27 (Agustus) hujan KLHK mengikuti sejak dari mulai hujan di Bogor, kita KLHK mengikuti terus perkembangannya dan dalam record-nya KLHK setelah hujan itu pada jam 15.30 WIB dari angka ISPU 97 untuk PM 2,5 itu pada jam 18.30 WIB angkanya drop menjadi 29. Artinya kualitas udaranya jadi baik, itu yang di Bogor,” ucap dia.

2. Modifikasi cuaca juga ada syarat tertentu

Editorial Team

Tonton lebih seru di