Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Joko Widodo ( ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)

Jakarta, IDN Times – Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSI Raja Juli Antoni mengklaim ada sejumlah pihak yang memelintir pernyataan calon presiden petahana, Joko ‘Jokowi’ Widodo. Saat hadir dalam acara rapat umum di Sentul International Convention Center, Bogor, Sabtu (4/8) kemarin, Jokowi mengatakan para relawan tidak perlu mencari musuh dalam masa kampanye, tetapi juga siap jika harus terlibat baku hantam.

Pernyataan tersebut sontak ramai di media massa.

“Pernyataan Pak Jokowi pada saat pertemuan relawan oleh lawan politik dipelintir, dipotong dan dicabut dari konteksnya sehingga yang ditampilkan di publik seolah-oleh Pak Jokowi memprovokasi agar terjadi benturan di akar rumput,” kata Toni, sapaan Raja Juli Antoni melalui keterangan pers yang diterima IDN Times, Minggu (5/8).

“Ini adalah kombinasi antara fitnah kejam, Interpretasi yang serampangan dan moralitàs yang rendah dari lawan politik,” imbuhnya.

1. Pernyataan Jokowi yang ramai diberitakan tidak lengkap dan dipotong

ANTARA FOTO/Arif Firmansyah

Juru bicara pasangan calon Ahok-Djarot di Pilkada DKI 2017 ini menjelaskan pernyataan mantan Gubernur DKI Jakarta itu tidak dituliskan secara lengkap sebagaimana mestinya.

“Bila dibaca dengan seksama pernyataan Pak Jokowi sebagai berikut: ‘Tidak usah suka mencela, tidak usah suka menjelekkan orang lain. Tapi kalau diajak berantem juga berani, tapi jangan ngajak lho. Saya bilang tadi, tolong digarisbawahi. Jangan ngajak. Kalau diajak, tidak boleh takut’,” jelas Toni.

Pernyataan itu, lanjut Toni menegaskan agar relawan Pak Jokowi dalam kampanye mesti jangan saling mencela dan menjelekkan.

2. Jokowi melarang relawan untuk insiatif berantem

Editorial Team

Tonton lebih seru di