Jokowi Pastikan APD Tim Medis hingga Insentif Didistribusikan Segera

Jakarta, IDN Times - Penyebaran virus corona atau COVID-19 di Indonesia sudah semakin masif. Saat ini sudah ada 514 kasus dan 38 pasien meninggal dunia. Hal itu pun membuat masyarakat khawatir dan tidak percaya dengan langkah yang dilakukan pemerintah.
Pagi ini, Senin (23/3), kunjungan Presiden Joko "Jokowi" Widodo ke Wisma Atlet seperti hendak menepis semua tudingan masyarakat yang menyebut pemerintah lamban dalam penanganan virus corona. Wisma Atlet sendiri didirikan pemerintah sebagai rumah sakit darurat penanganan COVID-19.
Dalam keterangan persnya yang disiarkan langsung channel YouTube Sekretariat Presiden, Jokowi pun menyampaikan beberapa hal. Mulai dari kesiapan Wisma Atlet sebagai RS darurat, ketersediaan obat dan alat pelindung diri (APD) untuk tenaga medis, hingga insentif yang diberikan kepada tenaga medis.
1. Jokowi katakan Wisma Atlet sudah bisa digunakan sore ini

Jokowi melakukan peninjauan Wisma Atlet dengan ditemani oleh Menteri BUMN Erick Thohir dan Kepala BNPB Doni Monardo. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebut bahwa Wisma Atlet telah siap menampung hingga 3.000 pasien. Menurutnya, mulai dari manajemen tenaga medis hingga ruangan sudah disiapkan pemerintah.
"Sarana pra sarana juga sudah siap baik untuk penanganan pasien, ventilator, APD, juga siap, sehingga kita harapkan nanti sore RS darurat untuk corona ini sudah bisa dipakai," ujar Jokowi melalui siaran langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Senin (23/3).
Meski sudah siap menampung hingga 3.000 pasien, namun Jokowi berharap bahwa rumah sakit rujukan pemerintah mampu menampun pasien COVID-19.
"Tapi saya berharap RS darurat ini tidak digunakan. Artinya RS yang ada, yang telah kita siapkan jauh hari sebelumnya, telah bisa melaksanakan penanganan virus corona," ungkap dia.
2. Jokowi sebut pemerintah distribusikan 105 ribu APD untuk tenaga medis

Jokowi juga menanggapi keluhan mengenai alat perlindungan diri (APD) yang dianggap tak lengkap bagi tenaga medis. Jokowi mengatakan, saat ini pemerintah sudah menyiapkan 105 ribu APD.
"Kita Alhamdulilah pada hari Sabtu kemarin, kita telah siapkan lagi 105 ribu APD yang ini, pada hari ini, akan didistribusikan ke seluruh RS di tanah air," kata Jokowi.
Adapun rincian pendistribusian APD tersebut yakni 45 ribu unit didistribusikan untuk DKI Jakarta, Bogor, dan Banten.
"Kemudian 40 ribu unit akan didistribusikan di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DIY Yogyakarta, Bali dan 10 ribu akan didistribusikan ke seluruh provinsi yang di luar jawa dan 10 ribu sebagai cadangan," jelasnya.
Menurut Jokowi, imbas dari virus corona tersebut, sebanyak 180 negara memang berebutan untuk mendapatkan APD.
"Perlu saya sampaikan bahwa sekarang ini 180 negara kurang lebih semuanya berebutan untuk mendapatkan baik itu APD, masker, hand sanitizer semuanya, semua negara," ujar Jokowi.
3. Jokowi sebut klorokuin hanya melalui resep dokter

Tak hanya itu, orang nomor satu di Indonesia itu juga mengingatkan agar masyarakat tidak asal menggunakan obat klorokuin. Ia mengatakan, obat tersebut hanya boleh dikonsumsi melalui resep dokter.
"Obat ini bukan obat bebas, jadi penggunaannya melalui resep dokter. Pemerintah stok klorokuin 3 juta. Jadi untuk pasien COVID-19 yang ada di RS, jika dianggap dokter yang merawatnya ini cocok, pasti akan diberikan," ujar Jokowi.
Jokowi juga menyampaikan bahwa klorokuin adalah obat yang diproduksi sendiri oleh Kimia Farma. Namun, bukan menjadi obat pertama yang menyembuhkan virus corona lantaran anti virus belum juga ditemukan.
"Yang pertama, bahwa klorokuin adalah bukan obat first line tapi obat second line karena memang obat COVID-19 belum ada anti virusnya," jelas Jokowi.
Meski begitu, melihat pengalaman beberapa negara, klorokuin dapat menyembuhkan pasien COVID-19.
"Tapi pengalaman beberapa negara, klorokuin ini sudah digunakan dan banyak pasien COVID-19 yang sembuh dan membaik kondisnya," ucap dia.
4. Jokowi beri insentif dan santunan kepada tenaga medis

Terakhir, Jokowi juga menyampaikan bahwa pemerintah akan memberikan insentif kepada tenaga medis yang menangani pasien COVID-19. Hal itu juga sudah dihitung oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani.
"Kita telah rapat dan telah diputuskan, telah dihitung oleh Menteri Keuangan bahwa akan diberikan insentif bulanan kepada tenaga medis," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan, untuk dokter spesialis akan diberikan insentif sebanyak Rp15 juta, sementara dokter umum dan dokter gigi akan diberikan Rp10 juta, sedangkan perawat dan bidang akan diberikan Rp5 juta.
"Dan tenaga medis lain akan diberikan Rp5 juta dan diberikan santunan kematian Rp300 juta. Ini hanya berlaku untuk daerah yang menyatakan tanggap darurat," jelas Jokowi.