Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presiden Joko "Jokowi" Widodo (Dok. Biro Pers Sekretariat Negara)
Presiden Joko "Jokowi" Widodo (Dok. Biro Pers Sekretariat Negara)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengungkapkan alasan masyarakat Jabodetabek berbondong-bondong mudik ke kampung halaman mereka di tengah masifnya penyebaran virus corona atau COVID-19. Ia menyampaikan, alasannya karena para pekerja, khususnya pekerja informal di Jakarta, tak memiliki penghasilan sejak status tanggap darurat diterapkan di ibu kota.

Hal itu disampaikan Jokowi saat memimpin rapat terbatas mengenai Antisipasi Mudik Lebaran, yang disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Senin (30/3).

1. Banyak pekerja informal di Jabodetabek yang tak dapat penghasilan

Presiden Joko "Jokowi" Widodo (Dok. Biro Pers Sekretariat Negara)

Melihat arus mudik yang cukup masif sejak status tanggap darurat diterapkan, Jokowi menyampaikan bahwa masyarakat yang pulang kampung tersebut rupanya bukan karena faktor budaya, melainkan terpaksa. Sejak status tanggap darurat ditetapkan pemerintah dan ada imbauan melakukan aktivitas di rumah, banyak pekerja yang kehilangan penghasilan.

"Banyak pekerja informal di Jabodetabek yang terpaksa pulang karena penghasilannya menurun sangat drastis, bahkan hilang. Tidak ada pendapatan sama sekali akibat diterapkannya kebijakan tanggap darurat yaitu kerja di rumah, sekolah di rumah, dan ibadah di rumah," ujar Jokowi.

2. Jokowi minta menterinya percepat program sosial

Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin (kanan) memimpin rapat terbatas (ratas) di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (9/3/2020) (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Oleh karena itu, Jokowi meminta para menterinya untuk mempercepat program sosial. Program tersebut diutamakan untuk sektor informal dan para pekerja harian, serta UMKM.

"Betul-betul segera dilaksanakan di lapangan. Sehingga, para pekerja informal, buruh harian, asongan, semuanya bisa memenuhi kebutuhan dasarnya sehari-hari," tutur Jokowi.

3. 876 armada bus mengangkut 14 ribu penumpang dari Jabodetabek

Presiden Joko "Jokowi" Widodo (Dok. Biro Pers Sekretariat Negara)

Sejak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menetapkan status tanggap darurat dan meminta semua aktivitas dilakukan di rumah, Jokowi menyampaikan sudah ada percepatan arus mudik, terutama bagi para pekerja informal di Jabodetabek.

"Dan selama 8 hari terakhir ini tercatat ada 876 armada bus antar provinsi yang membawa kurang lebih 14 ribu penumpang dari Jabodetabek ke Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan DIY," ujar Jokowi.

Editorial Team