Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jumlah Siswa Sekolah Swasta Turun, Ini Kata Gubernur Dedi Mulyadi

Dedi Mulyadi.jpg
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Bupati Bogor Rudy Susmanto saat menghadiri peresmian Koperasi Merah Putih Desa Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (21/7/2025). IDN Times/Linna Susanti
Intinya sih...
  • Penambahan jumlah siswa akan diimbangi dengan peningkatan fasilitas di ruang kelas, termasuk ketersediaan pendingin ruangan (AC) agar siswa tetap nyaman belajar.
  • Dedi menegaskan pentingnya meningkatkan kualitas guru di Jawa Barat agar mutu pendidikan sejalan dengan kuantitas yang ditingkatkan.
  • Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan menambah jumlah sekolah negeri, termasuk 6 sekolah baru di Kabupaten Bogor tahun ini. Langkah ini didukung dengan pendataan lulusan SMP.

Bogor, IDN Times – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi angkat bicara soal penurunan jumlah siswa di sekolah swasta, yang disebutkan akibat kebijakan pemerintah provinsi menambah kapasitas rombongan belajar (rombel) di sekolah negeri. 

Dedi menegaskan, langkah ini diambil untuk menjamin seluruh warga Jawa Barat bisa mendapatkan pendidikan, terutama bagi keluarga yang kesulitan masuk sekolah negeri karena keterbatasan kuota.

Dedi menekankan bahwa tugas pemerintah adalah menjamin rakyatnya bisa sekolah. Untuk itu, rombel di sekolah negeri akan ditambah hingga 35-50 siswa per kelas.

“Gini solusinya (bagi sekolah swasta yang jumlah siswa menurun), sekolah swasta yang memiliki kualifikasi itu tetap banyak peminatnya. Tapi tugas gubernur itu menjamin rakyatnya bisa sekolah. Itu aja. Tugas saya itu di undang-undang loh,” kata Dedi di Bogor, Senin (21/7/2025).

1. Peningkatan jumlah siswa sekolah negeri diiringi peningkatan sarana dan prasarana

Kamar mandi siswa.jpg
Kepala Sekolah SDN Pasir Angin 4 Encep Saputra saat memperlihatkan kondisi kamar mandi siswa yang rawan longsor, Rabu (2/7/2025). Linna Susanti/IDN Times

Penambahan jumlah siswa akan diimbangi dengan peningkatan fasilitas di ruang kelas, termasuk ketersediaan pendingin ruangan (AC) agar siswa tetap nyaman belajar.

“Ruang kelasnya nanti semakin banyak. Kelas-kelasnya semakin baik. Mutu pendidikannya akan kita tingkatkan. Kalau kapasitasnya ditambah, fasilitasnya juga harus mendukung,” ujarnya.

Meskipun kebijakan ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan sekolah swasta, Dedi menyatakan, pemerintah tidak bisa tinggal diam menghadapi keluhan masyarakat yang tak dapat sekolah hanya karena jarak atau kuota terbatas.

“Dulu PPDB ribut, orang tua ngukur rumah 3 meter dari sekolah. Sekarang penerimaannya baik, tapi ada kekecewaan dari sekolah swasta. Media juga jadi punya bahan. Tapi tujuan saya jelas, rakyat harus bisa sekolah,” tegasnya.

2. Penguatan kualitas guru dan daya serap sekolah negeri

Atap sekolah rapuh.jpg
Kepsek SDN Pasir Angin 4 Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat bersamaCo-Founder Bonvie Haircare Septio Sadikin saat meninjau atap ruang guru yang rapuh, Rabu (2/7/2025). Linna Susanti/IDN Times

Dedi juga menegaskan pentingnya meningkatkan kualitas guru di Jawa Barat, agar mutu pendidikan sejalan dengan kuantitas yang ditingkatkan.

“Yang ketiga, meningkatkan kualitas guru. Jawa Barat hari ini terus mengalami peningkatan. Daya serap sekolah pemerintah semakin banyak,” katanya.

3. Ekspansi sekolah dan pendataan lulusan

Siswa SD di sekolah
Dari balik papan pintu bolong, para siswa Kelas 6 SDN Pasir Angin 4 saat menjalani KBM bersama tim Haircare Bonvie melalui Yayasan 1.000 Guru, Rabu (2/7/2025). (Linna Susanti/IDN Times).

Untuk jangka menengah, Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan menambah jumlah sekolah negeri, termasuk 6 sekolah baru di Kabupaten Bogor tahun ini. Langkah ini didukung dengan pendataan lulusan SMP agar target 70 persen bisa lanjut ke SMA negeri.

“Saya sudah minta bupati hari ini untuk mendata anak-anak lulusan. Tahun ini kita nambah 6 sekolah kalau nggak salah. Target tahun depan, minimal 70 persen lulusan SMP bisa tertampung,” ucap Dedi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah Sunariyah
EditorSunariyah Sunariyah
Follow Us