Juru Bicara TNI Sebut Latihan Bela Negara untuk FPI adalah Blunder

Pada tanggal 5 hingga 6 Januari lalu Kodim Lebak, Banten, menggelar pelatihan Bela Negara untuk para anggota Front Pembela Islam (FPI). Sebagian besar masyarakat pun mengecam adanya pelatihan ini. Mayoritas meyakini tak ada kejelasan alasan mengapa pihak TNI memberikan pelatihan bergaya militer tersebut kepada FPI. Tak lama berselang, Komandan Distrik Militer (Dandim) 06/03 Lebak Letkol Czi Ubaidilah yang mengomando acara ini pun akhirnya dipecat. Dia dianggap menyalahi prosedur hierarkis atau struktur di lingkungan TNI.
Juru bicara TNI menegaskan pelatihan Bela Negara tersebut adalah sebuah blunder.
Hari Selasa (10/1) juru bicara TNI Mayor Jenderal Wuryanto memberi pernyataan kepada The Jakarta Post bahwa pelatihan yang diadakan di Banten itu adalah sebuah blunder atau kesalahan dan bukan merupakan kebijakan dari TNI sebagai sebuah institusi. Ia pun memberi peringatan kepada seluruh jajaran komando TNI di semua wilayah di Indonesia bahwa mereka dilarang memberikan pelatihan Bela Negara kepada FPI.
Dikutip dari Liputan 6, pada hari Senin (9/1) Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Muhammad Herindra menerangkan bahwa pihaknya bersedia memberi pelatihan Bela Negara kepada siapa saja rakyat Indonesia yang ingin turut serta menjaga NKRI.
Hanya saja, TNI menetapkan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh setiap peserta, baik perorangan maupun LSM. Lebih lanjut ia menyebutkan bahwa TNI hanya akan melatih orang dan LSM yang pro NKRI, Pancasila, UUD 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika.