Kasus COVID-19 Turun, Ekonomi Jakarta Tumbuh 2,43 Persen

Jakarta, IDN Times - Ekonomi DKI Jakarta tumbuh 2,43 persen pada triwulan-III tahun 2021 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Salah satu penyebabnya adalah peningkatan investasi saat kasus Covid-19 sejak pertengahan triwulan III-2021 turun.
“Menurunnya jumlah kasus COVID-19 sejak pertengahan triwulan III-2021 menjadi katalis positif bagi investasi di Jakarta,” kata Kepala BPS Provinsi DKI Jakarta, Buyung Airlangga, dikutip dari Berita Resmi Statistik, Jumat (5/11/2021).
Perekonomian mulai bergerak dan permintaan akan barang modal meningkat seiring dengan peningkatan realisasi penanaman modal. Pada periode ini Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) DKI Jakarta tumbuh 1,29 persen secara tahunan.
1. Konsumsi rumah tangga dan pemerintah naik

Selain didorong oleh peningkatan konsumsi domestik pada Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PKRT) dan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PKP), tetapi juga oleh peningkatan ekspor, terutama ekspor luar negeri.
Dari sisi permintaan, peningkatan konsumsi domestik pada Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PKRT) dan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PKP). Angka PKP naik sebesar 6,97 persen.
“Tumbuhnya PKP didorong oleh meningkatnya belanja barang dan jasa, terutama yang berkenaan dengan kegiatan vaksinasi dan belanja bantuan barang untuk menangani dampak Covid-19,” kata dia.
Sedangkan, komponen PKRT tumbuh 4,57 persen secara tahunan. Hal ini didorong oleh adanya pelonggaran PPKM secara bertahap terutama pada kelompok makan minum, restoran dan hotel serta transportasi dan komunikasi.
2. Industri pengolahan tumbuh 11,85 persen

Dari sisi lapangan usaha pertumbuhan didorong oleh peningkatan kinerja industri pengolahan yang tumbuh 11,85 persen. Capaian ini terutama karena adanya peningkatan produk Industri Alat Angkut dan Industri Kimia, Farmasi, dan Obat Tradisional.
Selanjutnya, pelonggaran PPKM secara bertahap tidak hanya telah mendorong peningkatan kinerja Transportasi dan Pergudangan hingga tumbuh 7,97 persen, tetapi juga mendorong kinerja Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum hingga tumbuh 7,09 persen.
“Namun demikian sejumlah lapangan usaha terkontraksi, diantaranya Konstruksi, Jasa Perusahaan, dan Jasa Lainnya,” katanya.
3. Ekonomi nasional tumbuh 3,5 persen

Ekonomi pada triwulan III-2021 3,51 persen dibandingkan triwulan III-2020 secara tahunan.
"Bila kita bandingkan dengan triwulan III-2020 atau secara yoy, perekonomian Indonesia tumbuh 3,51 persen," kata Kepala BPS, Margo Yuwono, dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Jumat (5/11/2021).
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi triwulan III-2021 jika dibandingkan dengan kuartal II-2021 atau secara quarter to quarter (qtq) tumbuh 1,55 persen.
Adapun secara kumulatif, yakni triwulan I-2021 sampai triwulan III-2021, dibandingkan dengan periode yang sama di 2020, maka perekonomian Indonesia tumbuh 3,24 persen.