Jakarta, IDN Times - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, menjelaskan terjadi peningkatan kasus kekerasan pada perempuan dan anak. Sejak Januari hingga 14 juni 2025 pelaporan yang masuk sudah mencapai sekitar 11.800 sekian. Kemudian sampai 7 Juli sudah ada 13.000 kasus kekerasan yang masuk.
"Artinya dalam waktu dua minggu lebih, jumlah kasus yang terlaporkan sudah di atas 2.000, dan ini kasus terbanyak adalah kekerasan seksual, korbannya yang paling banyak adalah perempuan. Lokasi terjadinya paling banyak di rumah tangga," katanya usai Rapat Tingkat Menteri (RTM) Gerakan Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak di kantor Kemenko PMK, Kamis (10/7/2025).