Bekasi, IDN Times - Kasus pengeroyokan tiga buruh kepada sopir truk saat aksi demontrasi di Kawasan Industri EJIP, Kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi pada Kamis (30/11/2023) lalu berujung damai.
Kapolsek Cikarang Selatan, Kompol Rudi Wiransyah, menjelaskan, sopir yang menjadi korban pengeroyokan itu sudah mencabut laporan polisi.
"Iya, mereka sudah damai. Korban cabut laporan polisi dan menginginkan restorative justice," katanya kepada media, Jumat (8/12/2023).
Rudi mengatakan, korban telah menerima ganti rugi dari pihak pelaku. Hal itu yang membuat kedua belah pihak sepakat untuk damai.
"Jadi memang sudah selesai. Secara materil dan inmateril sudah ada ganti rugi, restitusi dari pelaku kepada korban dan korban menerima serta meminta laporan tidak dilanjutkan seperti itu," jelasnya.
Meskipun korban sudah menjabut laporan polisi, para pelaku yang merupakan buruh itu masih harus melakukan wajib lapor.
"Karena restorative justice, kami (kenakan) wajib lapor. Seterusnya (wajib lapor) nanti kita lihat perkembangan. Tapi saat ini, kita suruh wajib lapor dulu," ucapnya.
Sebelumnya, Polsek Cikarang Selatan telah menangkap tiga pelaku yang melakukan penganiayaan kepada sopir dan perusakan truk.
Ketiga buruh itu berinisial DJP (36 tahun), MR (32), dan AR (33). Salah satu dari tiga pelaku berperan melemparkan batu besar ke kaca truk hingga pecah
"DJP berperan melempar batu besar ke kaca depan truk, MR berperan mengempiskan ban depan kanan truk dan AR berperan menarik keluar kernet dari dalam truk," kata Rudi dikutip, Senin (4/12/2023).
Diketahui, pengeroyokan itu terjadi saat massa buruh menggelar aksi demo di Kawasan Industri EJIP dan membuat lalu lintas menjadi macet. Video aksi pengeroyokan itu juga viral di media sosial.
Saat itu, sopir mengucapkan kata yang membuat buruh kesal sehingga aksi perusakan dan penganiayaan itu terjadi.
"Ada lewat truk yang sudah lewat dan bilang, 'terima kasih Mas sudah menutup jalan' kepada buruh. Para buruh tidak terima, kemudian dikejar," ucapnya.