Kebrutalan Mario Dandy Buah Dimanjakan Orang Tua dengan Jeep Rubicon

27 Feb 2023, 06:30 WIB

Mario Dandy (Dok. Istimewa)

Jakarta, IDN Times - Aksi brutal penganiayaan yang dilakukan oleh anak mantan pejabat Ditjen Pajak, Mario Dandy Satrio (20) kepada anak pengurus pusat GP Ansor, Cristalino David Ozora alias David (17), menyita perhatian publik. Tindakan sadis yang terjadi pada 20 Februari lalu itu membuat David dalam kondisi koma hingga saat ini.

Anggota Pusat Kajian Assessment Warga Binaan Pemasyarakatan, Poltekip, Kemenkumham, Reza Indragiri menyebut Mario Dandy bisa berbuat seperti itu karena dimanjakan orang tuanya. Hal itu tercermin dari hidup mewah Mario menggunakan mobil Jeep Rubicon.

“Masih muda, pengasuhan pemanjaan secara berlebihan (overpampering), bisa dipandang sebagai kondisi yang memunculkan faktor risiko pada yang bersangkutan. Jadi, 'wajar'-lah kalau dia brutal seperti itu,” kata Reza kepada IDN Times.

1. Perilaku kekerasan dinilai karena ketidakmandirian Mario

Sosok MDS pelaku pengeroyokan anak pengurus GP Ansor (IDN Times/Amir Faisol)

Reza menjelaskan, salah satu hal yang ditakar lewat risk assessment adalah tingkat kemandirian baik kemandirian finansial maupun sosial. Dalam hal ini, Mario diduga tidak mandiri secara finansial dan sosial sehingga mempengaruhi kebrutalan Mario.

“Semakin seseorang tidak mandiri, semakin tinggi risiko perilaku kekerasannya. Barangkali ini yang publik sangkut pautkan dengan gaya hidup mewah Mario,” kata Reza.

2. Mobil Jeep Rubicon meningkatkan rasa percaya diri Mario

Kepala Bagian Umum di Kanwil Ditjen Pajak Jakarta Selatan II, Rafael Alun Trisambodo. (ANTARA FOTO/Agatha Olivia Victoria)

Selain faktor ketidak-kemandirian, Mario semakin percaya diri dengan alat yang dibekali oleh orang tuanya. Salah satunya mobil Jeep Rubicon.

“Faktor kendaraan mewah. Analog dengan senjata, seseorang yang membawa senjata akan mengalami peningkatan rasa percaya diri, lebih macho, chauvinistic, dan penurunan pemikiran tentang konsekuensi perbuatan. Senjata membuat pemiliknya menjadi impulsif. Boleh jadi itu pula sensasi Mario selaku pengguna mobil mewah,” kata Reza.

3. Korban kebrutalan Mario alami diffuse axonal injury (DAI)

Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas ketika menjenguk David di rumah sakit. (www.twitter.com/@YaqutCQoumas)

Dilansir dari laman nu.or.id pada Minggu, 26 Februari 2023, rekan ayah korban sekaligus anggota bidang Cyber dan Media PP GP Ansor, Ahmad Taufiq, menjelaskan kondisi David menurut dokter terkena diffuse axonal injury (DAI).

Hal itu menyebabkan David hingga kini belum sadarkan diri meskipun sudah bisa merespons suara dan ada respons gerak.

Dokter spesialis bedah, Asa Ibrahim Zainal Asikin menuturkan DAI termasuk cedera kepala yang parah. Kondisi ini terjadi saat ada benturan benda tumpul yang sangat keras (high energy injury) pada kepala outcome orang dengan DAI bervariatif.

“DAI memiliki dampak yg sangat variatif terhadap fungsi otak penderitanya, semakin luas semakin parah, semakin berat benturannya semakin parah byk yg kena, bisa hilang kesadaran, sulit berpikir, lumpuh, sulit bicara, emosi tidak stabil, tidak bisa melihat atau mendengar,” tulis dokter Asa Ibrahim lewat Twitternya @asaibrahim pada Sabtu (25/2/2023).