Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
(Gedung Asuransi Jiwa Jiwasraya, Cikini, Jakarta) IDN Times/Irfan Fathurohman

Jakarta, IDN Times - Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda (JAM) Tindak Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Agung (Kejagung) Febrie Adriansyah mengatakan, pihaknya masih terus menyelidiki kasus dugaan korupsi pada PT Asuransi Jiwasraya.

Bahkan, menurut Febrie, memang ada pihak yang sengaja membuat Jiwasraya terseret dalam kasus korupsi. Namun, dia enggan membeberkan siapa pihak itu.

"(Penyelidikan) Makin mengerucut dan kita yakini bahwa memang Jiwasraya sudah direncanakan untuk dibobol (sejumlah pihak)," katanya di Gedung Bundar JAM Pidsus, Kejagung, Rabu (4/3) malam.

1. Kejagung menanti hasil audit BPK terkait kerugian negara

Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda (JAM) Tindak Pidana Khusus (Pidsus) Kejagung, Febrie Andriansyah (Axel Jo Harianja)

Kejagung sendiri memperkirakan kerugian negara akibat kasus korupsi ini sekitar Rp17 triliun. Namun, pihaknya masih menanti hasil audit yang lebih jelas dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Saat ditanya berapa hasil audit dari BPK, Febrie lagi-lagi enggan membeberkannya.

''Gak bisa berandai-andai lah. Nanti salah, kita tunggu saja (rilis) dari teman-teman BPK," ujar Febrie.

2. Kejagung segera merampungkan berkas perkara para tersangka

Editorial Team

Tonton lebih seru di