Para murid Sekolah Rakyat di Kupang menjalani hari pertamanya di Sentra Efata Kupang. (IDN Times/Putra Bali Mula)
Hasil pemeriksaan sementara yang masuk ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada tiga Sekolah Rakyat menyatakan sebanyak 52,11 persen siswa perlu diperiksa lebih lanjut.
"Apabila memerlukan pemeriksaan lanjutan di puskesmas atau fasilitas layanan kesehatan lainnya tentunya siswa dan masyarakat harus terdaftar di BPJS Kesehatan. Nah, khusus di Sekolah Rakyat nanti ditangani khusus," ujar Daisy.
Berikut persentase masalah kesehatan terbanyak yang ditemukan di tiga Sekolah Rakyat tersebut.
Gigi karies sebanyak 42,8 persen.
Gangguan penglihatan sebanyak 21,9 persen.
Kurang gizi sebanyak 13,8 persen.
Prahipertensi sebanyak 11,5 persen.
Anemia sebanyak 10 persen.
Hipertensi sebanyak 9,8 persen.
Pradiabetes sebanyak 5,6 persen.
Risiko gangguan kesehatan jiwa sebanyak 1,9 persen.
Temuan seperti anemia, diabetes, dan jantung harus diperiksa lebih lanjut di Puskesmas terlebih jika ada riwayat kesehatan keluarga.
"Untuk menentukan apakah ada gejala talasemia atau tidak pada siswa misalnya," pungkas Daisy.
Sedangkan cek kesehatan reproduksi secara khusus hanya dilakukan untuk siswa putri kelas 4-6 SD, riwayat imunisasi kelas 1 SD, gula darah kelas 7 SMP, riwayat imunisasi HPV kelas 9 putri, anemia remaja putri kelas 10 SMP, dan talasemia untuk siswa SMP hingga SMA.