Kemensos: 1,3 Juta Keluarga di Jakarta Akan Dapat Bansos dari Presiden

Pepen menjelaskan Kemensos mengalokasikan penerima sembako di DKI Jakarta sebanyak 1,3 juta keluarga. Sementara, untuk wilayah Bogor, Depok, Bekasi dan Tangerang, akan diberikan kepada sekitar 600 ribu keluarga.

"Untuk DKI Jakarta 1,3 juta penerima. Perbatasan 600 ribu dan itu tahap akhir juga nanti juga langsung untuk perbatasan. Ini karena ada data dinamik, jadi perlu sedikit kesiapan," ujar Pepen dalam keterangan persnya yang disiarkan langsung di channel YouTube Linjamsos Oke pada Jumat (17/4).

Sementara, terkait mengenai data keluarga penerima itu, Pepen mengatakan Kemensos memperolehnya dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Sehingga, pendistribusian bantuan didasarkan kepada data tersebut.

"Untuk penerima sembako ini datanya kami peroleh dari Pemprov DKI, jadi kita sinkronkan dan kita salurkan dari yang diusulkan Pemda DKI. Jadi semua datanya dari Pemda," tutur Pepen. 

Pepen menerangkan sembako dari presiden yang akan didistribusikan ke warga senilai Rp600 ribu per bulannya. Dalam satu bulan, mereka akan menerima dua kali bantuan sosial. 

"Untuk penyalurannya sebulan dua kali. Jadi, satu kalinya Rp300 ribu. Satu kantong Rp 300 ribu. Sebulan dua kali, jadi Rp600 ribu," jelas Pepen.

Pepen mengatakan Kemensos akan menggandeng ojek online dalam proses pendistribusian sembako Presiden ke publik. Sehingga, masyarakat nantinya tidak perlu berkerumun untuk mengambil bantuan tersebut.  

"Sehingga tidak harus berkerumun menunggu permohonan seperti biasa. Tapi sekarang langsung dari PT Pos akan menginject dengan aplikasi yang sudah dibuat sehingga pelaksanaan ojek online langsung jalan," ujar Pepen.

Lalu, apa saja isi bantuan sembako dari Presiden? Pepen menjelaskan ada 10 item di dalam sembako tersebut. Mulai dari mie instant hingga minyak goreng ada di dalam paket yang akan dibagikan ke masyarakat itu. 

"Isinya sembako ada 10 item. Ada mie instan, kemudian ada kornet, ada juga sarden, ada sambal, ada kecap manis, kemudian susu, kemudian minyak goreng, kemudian teh celup," tutur Pepen memaparkan. 

Ia juga menerangkan untuk menandakan bantuan itu dari Presiden, akan ada logo Presiden RI di kantongnya. Bila di kantong itu tidak terdapat logo Presiden, maka bantuan tersebut bukan berasal dari Presiden Jokowi. 

"Kantongnya, bantuan presiden ada logo Presiden RI, dan ada anjuran-anjuran kita untuk mematuhi protokol kesehatan selama PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Tentunya yang selama ini viral berbagai bentuk, itu bukan bantuan dari Bapak Presiden," ucapnya lagi.