Bantuan Sosial Pemprov DKI Jakarta Disebut Tak Tepat Sasaran
Jakarta, IDN Times - Sekretaris Fraksi Partai Golkar DPRD DKI Jakarta, Judistira Hermawan, mengkritisi pembagian bantuan sosial yang dilakukan Pemprov DKI untuk warga saat status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berlangsung.
Ia menilai bantuan berupa bahan kebutuhan pokok itu tidak tepat sasaran. Sebab, masih ditemukan warga yang tak membutuhkan malah menerima bantuan.
1. Orang yang punya mobil ada yang mendapat bantuan
Judistira mengungkapkan bahwa ia masih menemukan warga yang tidak menerima bantuan walau membutuhkan. Padahal di saat yang sama ada warga yang memiliki mobil mendapat bantuan tersebut.
"Di Dapil saya RW 8 Kelurahan Jatinegara, Cakung, ada lansia ibu-ibu sangat perlu bantuan tapi tidak terdaftar sehingga tidak mendapat Bansos, sementara ada warga punya mobil malah terdaftar sebagai penerima," jelasnya saat dihubungi pada Kamis (16/4).
2. Pembagian Bansos di daerah penyangga dinilai lebih baik
Ia menilai pembagian bantuan sosial di daerah penyanggga lebih baik ketimbang di ibu kota. Sebab, pendataan yang dilakukan bersifat bottom-up melibatkan pejabat RW hingga RT.
"Jangan sampai pembagian yang kedua juga tidak tepat sasaran nah itu yang kita dorong supaya data-data dari RT RW itu digunakan agar yang kemarin tidak dapat bantuan yang sepatutnya dapat agar bisa dapat. Ini karena betul-betul dibutuhkan, masyarakat tidak ada pemasukan," jelasnya.
3. Pemprov DKI bagikan sejumlah kebutuhan pokok
Pemprov DKI menargetkan 1,2 juta Kartu Keluarga (KK) menerima bantuan sosial bagi warga miskin dan rentan miskin terdampak COVID-19 di Ibu Kota.
Adapun bantuan yang diberikan berupa Beras 5 kilogram, Sarden atau kornet 350 gram, Snack 300 gram, Minyak Goreng 0,9 liter-1,0 liter, Sabun Mandi 190 gram, dan Masker Kain 2 lembar.
