Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kepala Biro Infohan Kementerian Pertahanan, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang di balai wartawan. (IDN Times/Santi Dewi)
Kepala Biro Infohan Kementerian Pertahanan, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang di balai wartawan. (IDN Times/Santi Dewi)

Intinya sih...

  • Kepala Biro Informasi Pertahanan menunggu instruksi Presiden Prabowo soal evakuasi warga Palestina ke Indonesia.
  • Fasilitas studi bagi mahasiswa Palestina di Unhan berlangsung selama dua angkatan, TNI siap mendukung evakuasi jika ada perintah resmi.
  • Menteri Luar Negeri menyatakan rencana evakuasi masih dalam tahap konsultasi, bersifat sementara dan bukan relokasi warga Gaza.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kepala Biro Informasi Pertahanan, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang mengatakan pihaknya masih menunggu instruksi Presiden Prabowo Subianto soal rencana evakuasi warga Palestina ke Indonesia. Proposal mengevakuasi warga Palestina rencananya akan disampaikan dalam Antalya Diplomacy Forum pada hari ini di Kota Antalya, Turki. 

"Hingga saat ini saya belum monitor langsung apakah ada petunjuk langsung ke Kementerian Pertahanan, Bapak Menhan, tapi di kebijakan yang lalu ketika bapak presiden menjabat Menhan, kita memfasilitasi mahasiswa dari Palestina untuk melaksanakan studi di Universitas Pertahanan," ujar Frega ketika dikonfirmasi pada Jumat (11/4/2025). 

Ia mengatakan, pemberian fasilitas bagi mahasiswa dari Palestina untuk bisa studi di Unhan sudah berlangsung selama dua angkatan. Mahasiswa itu, kata Frega, berangkat langsung dari Palestina dan menimba ilmu di tanah air.

Jenderal bintang satu itu menyebut akan mengikuti instruksi dari Prabowo terkait dengan proposal evakuasi warga Palestina ke Indonesia.

"Apabila ada petunjuk resmi untuk mendukung proses evakuasi hingga sampai di Indonesia, Kemhan tentunya siap karena kami punya infrastrukturnya, baik itu rumah sakit, fasilitas kesehatan," tutur dia. 

1. Kemhan akan dukung penuh bila diinstruksikan langsung oleh presiden

Presiden Prabowo Subianto (kanan) berbincang dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (kiri) setibanya di Bandara Internasional Esenboga, Ankara, Turki, Rabu (9/4/2025). Kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo Subianto ke Turki sebagai balasan kunjungan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan ke Indonesia. (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Lebih lanjut, Frega mengatakan hal ini termasuk tugas TNI selain berperang seperti yang ada di dalam undang-undang baru TNI. Maka, apa yang menjadi instruksi presiden akan diikuti. 

"Selagi memang ada perintah, akan kami support penuh dengan sumber daya yang kami miliki di Kementerian Pertahanan," tutur dia. 

Sementara, Menteri Luar Negeri Sugiono mengatakan rencana evakuasi warga Palestina ke Indonesia masih dalam tahap konsultasi. Ia menambahkan masih terbuka alternatif lain terkait proses evakuasi.

Selain itu, rencana evakuasi sendiri turut membutuhkan persetujuan dari warga Palestina. 

"Kami masih konsultasi. Setelah konsultasi kami lihat. Kan namanya konsultasi kami masih mencari alternatif, apakah mereka oke atau tidak (dengan rencana evakuasi)," ujar Sugiono di Turki di dalam keterangan video pada hari ini. 

Lantaran hingga kini masih dalam tahap konsultasi maka hal teknis soal penempatan warga Gaza yang akan dievakuasi ke tanah air belum dibahas. 

"Kita belum sampai ke sana," tutur dia. 

2. Upaya evakuasi warga Gaza bersifat sementara

Imbas serangan Israel sejak 7 Oktober 2023, warga Gaza menghadapi kelaparan hampir tiap harinya. WHO menyerukan akses segera untuk bantuan kemanusian. (x.com/Tedros Adhanom Ghebreyesus)

Lebih lanjut, Sugiono menegaskan upaya evakuasi sebagai bentuk bantuan kemanusiaan yang bisa diberikan Indonesia kepada korban perang Gaza. Sugiono memastikan, rencana evakuasi ini bersifat sementara dan bukan merupakan upaya relokasi warga Gaza seperti yang diinginkan Amerika Serikat dan Israel.

"Sesuai arahan Presiden, keberadaan mereka di Indonesia bersifat sementara dan sama sekali tidak dimaksudkan untuk 'memindahkan' warga Palestina tersebut dari Tanah Airnya," kata pria yang juga menjabat sebagai petinggi di Partai Gerindra itu. 

3. MUI meyakini Israel tidak akan mau mengembalikan warga Palestina ke tanahnya

Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas. (www.mui.or.id)

Sementara, wacana yang dilontarkan Prabowo menuai sejumlah kritik. Salah satunya datang dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Wakil Ketua MUI, Anwar Abbas mewanti-wanti Prabowo agar tidak perlu ikut-ikutan mengevakuasi rakyat Gaza ke Indonesia.

Bila Indonesia berhasil mengevakuasi warga Gaza, maka jangan berharap Israel akan mau menerima kembali warga yang sudah dievakuasi keluar dari Palestina. Seandainya terdapat usaha distribusi bantuan dan perawatan bagi warga Gaza akibat serangan Israel beberapa waktu lalu, maka MUI mendorong agar pengobatannya dilakukan di Kota Gaza, bukan di tempat lain.

"Sebagai bangsa yang sudah kenyang dijajah selama 350 tahun, kita harus tahu yang namanya penjajah itu punya seribu cara dan tipu daya. Untuk itu, kita jangan sampai tertipu oleh mulut manis mereka," kata Anwar mengingatkan melalui keterangan tertulis pada Kamis (10/4). 

Editorial Team