Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Prabowo Mau Evakuasi Warga Gaza, MUI: Kok Ikut-Ikutan Ide Trump?

Presiden Prabowo Subianto ketika berbincang dengan enam pemimpin redaksi di Hambalang, Jawa Barat. (IDN Times/Krisnaji)
Intinya sih...
  • Usulan Prabowo untuk membawa warga Palestina ke Indonesia dipertanyakan MUI
  • MUI menilai usulan Prabowo mengikuti ide Trump untuk mengosongkan Gaza

Jakarta, IDN Times - Usulan Presiden Prabowo Subianto untuk memboyong warga Palestina yang terluka ke Indonesia menjadi tanda tanya bagi sejumlah pihak, termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI). Mereka mempertanyakan mengapa Prabowo justru ikut dengan ide yang pernah disampaikan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald J. Trump agar mengosongkan Gaza.

Usulan Trump itu diajukan sebagai proposal perdamaian di Timur Tengah. Sementara, Prabowo menyampaikan wacana itu sebelum ia melakukan kunjungan kerja ke empat negara di kawasan Timur Tengah. 

"Pertanyaannya untuk apa Indonesia ikut-ikutan mendukung rencana Israel dan Amerika tersebut? Bukan kah Israel dan Donald Trump sudah menyampaikan keinginannya untuk mengosongkan Gaza?" tanya Wakil Ketua MUI, Anwar Abbas seperti dikutip dari situs MUI pada Kamis (10/4/2025). 

Ia menambahkan, bila usulan Prabowo itu diwujudkan maka Israel bisa dengan leluasa menduduki dan menguasai wilayah Gaza. Mereka bisa dengan mudahnya menempatkan warga negaranya ke daerah yang mereka duduki sehingga dalam waktu tertentu Gaza akan menjadi bagian dari negara Israel Raya yang sudah lama dicita-citakan. 

1. Indonesia diminta harus cerdas dalam menghadapi manuver Israel

Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas. (www.mui.or.id)

Anwar mengatakan, sudah pernah ada preseden wilayah yang dulunya dikuasai oleh Palestina kini diambil alih oleh Israel, yakni Kota Yerusalem. Dulu, Yerusalem dikuasai oleh rakyat Palestina. Sekarang, kota tersebut sudah diduduki oleh Israel. Bahkan, kota itu dijadikan sebagai ibu kota negaranya. 

"Jadi, belajar kepada sejarah, Indonesia dalam menghadapi manuver Israel harus cerdas. Jangan sampai negara kita dikadalin oleh Israel," tutur dia. 

MUI juga menyebut empat negara tujuan yang dikunjungi oleh Prabowo memiliki satu kesamaan, yakni punya hubungan diplomatik yang baik dengan Israel dan Amerika Serikat (AS). Turki diketahui memiliki hubungan diplomatik dengan Israel sejak 1949, Mesir sudah menjalin hubungan diplomatik sejak 1979, Yordania sejak 1994 dan terakhir Uni Emirat Arab membuka relasi diplomatik pada 2020. 

Sementara, Qatar memang belum memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Israel. Tetapi, negara Kerajaan itu sudah menjalin hubungan dagang tidak resmi dengan Israel sejak 1996. 

"Dengan demikian kalau Indonesia berkonsultasi dengan negara-negara tersebut sudah dapat dipastikan apa yang akan terjadi untuk langkah selanjutnya," kata Anwar. 

2. Israel tidak akan mau mengembalikan warga Gaza yang sudah dibawa keluar dari Palestina

ilustrasi anak-anak di gaza (pixabay.com/hosnysalah)

Anwar pun mewanti-wanti Prabowo agar tidak perlu ikut-ikutan mengevakuasi rakyat Gaza ke Indonesia. Bila Indonesia berhasil mengevakuasi warga Gaza, maka jangan berharap Israel akan mau menerima kembali warga yang sudah dievakuasi keluar dari Palestina. 

Seandainya terdapat usaha distribusi bantuan dan perawatan bagi warga Gaza akibat serangan Israel beberapa waktu lalu, maka MUI mendorong agar pengobatannya dilakukan di Kota Gaza, bukan di tempat lain. 

"Sebagai bangsa yang sudah kenyang dijajah selama 350 tahun, kita harus tahu yang namanya penjajah itu punya seribu cara dan tipu daya. Untuk itu, kita jangan sampai tertipu oleh mulut manis mereka," kata Anwar mengingatkan. 

3. Prabowo akan evakuasi warga Gaza bila semua pihak setuju

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sambut kedatangan Presiden Prabowo Subianto saat tiba di Ankara. (Dok. Sekretariat Presiden)

Sementara, Prabowo menggarisbawahi, ia baru bisa melakukan evakuasi terhadap warga Gaza bila semua pihak setuju. Artinya, harus dicapai kesepakatan lebih dulu dengan semua pihak, termasuk dari warga Palestina sendiri. 

Untuk gelombang pertama, diperkirakan Indonesia sanggup mengevakuasi 1.000 warga Gaza.

"Kami perkirakan mungkin jumlahnya sekitar 1.000 untuk gelombang pertama," ujar Prabowo di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

Ia juga menegaskan, evakuasi tersebut sifatnya sementara sampai mereka pulih dan sehat kembali. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Santi Dewi
Jujuk Ernawati
Santi Dewi
EditorSanti Dewi
Follow Us