Jakarta, IDN Times - Kepulangan Imam besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab ke Indonesia menjadi perbincangan hangat di media sosial Twitter. Banyak warganet yang menyambut hangat kepulangannya, tapi tak sedikit pula yang menyampaikan komentar pedas.
Bahkan tagar #HabibRizieq pun menjadi trending topic di Twitter. Berdasarkan pantauan IDN Times hingga pukul 7.18 WIB terdapat 27,2 ribu orang yang membicarakan kepulangan Rizieq.
Salah satu akun Twitter yang menyambut hangat kepulangan Rizieq adalah @alf_iyan. "Welcome home Habib Rizieq," cuitnya.
Sementara akun @ghanieierfan mengomentari video Mahfud MD yang memberikan statement bahwa Rizieq akan kembali ke Tanah Air.
"Semoga informasi bisa di terima dengan jernih..takbir!! welcome home Habib Rizieq," tulisnya.
"Alhamdulillah..kemenangan hanya milik Allah dan orang2 yang selalu dijalannya..AAMIIN #habibrizieq," cuit akun @Asta99.
Sementara warganet lainnya yang tidak setuju dengan kepulangan Rizieq, salah satu akun @AngdanhwanN. Dia mengatakan, Rizieq akan melakukan kesalahan yang sama lagi.
"Bodo amat di indo jg kgk ada gunanye #habibrizieq," tulisnya.
"Deportasi kekampung halaman #HabibRizieq," cuit akun @HendraPratama.
Sebelumnya, ratusan massa simpatisan Rizieq Shihab mulai berdatangan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta sejak Senin (9/11/2020) malam. Mereka berkumpul di Masjid Salahuddin Al-Ayubi yang ada di area parkir motor Terminal 3 Bandara.
Pantauan di lokasi, ratusan massa terlihat berkonvoi mengenakan baju putih-putih bertuliskan FPI. Namun, massa disekat di setiap pintu masuk Bandara Soekarno-Hatta sejak Selasa (10/11/2020) dini hari.
Pantauan IDN Times, ratusan massa terlihat berkumpul di berbagai titik yang dekat dengan Bandara akses masuk Bandara Internasional Soekarno-Hatta seperti akses TOD M1, akses Jalan Halim Perdanakusuma, Benda, Kota Tangerang, dan akses Jalan Husein Sastranegara, Benda, Kota Tangerang.
Terlihat, massa menggunakan pakaian serba putih bertuliskan FPI. Terdapat pula massa yang mengenakan pakaian muslim berupa sarung.
Namun, petugas kepolisian sejak Selasa (10/11/2020) dini hari tak membiarkan massa masuk. Massa yang berkonvoi dengan berjalan kaki terlihat disekat di seluruh akses masuk.