Kesaksian Tetangga Umi Cinta: Arogan dan Tertutup

Umumnya, jika ada kegiatan keagamaan, situasinya ramai dan terdengar suara-suara lantunan ayat Alquran atau salawat. Sebaliknya, ketika itu digelar di rumah Umi Cinta, malah situasinya sunyi. Suara yang muncul hanya daru anjing menggonggong akibat kelaparan.

"Soal perkumpulannya, saya tidak pernah mendengar apa yang mereka lakukan di dalam. Walaupun mereka mengaku melakukan pengajian, saya tidak pernah dengar suara apa-apa," jelasnya.

LArif juga mengatakan, perkumpulan Umi Cinta selalu tertutup rapat sehingga hanya peserta yang telah terdata yang dapat mengikuti kegiatan keagamaan tersebut.

"Aktivitas mereka sangat tertutup. Ketika mereka datang, semua pintu pasti ditutup," jelas Arif.

Arif juga mengatakan, anggota perkumpulan Umi Cinta kebanyakan berasal dari luar Perumahan Dukuh Zamrud. Bahkan, banyak anggota Umi Cinta yang masih berusia remaja.

"Dari remaja sampai anak-anak kecil, mungkin masih SD juga dibawa ke situ. Hampir setiap ada pengajian, satu keluarga itu dibawa semua. Kebanyakan dari luar (lingkungan)," katanya.

Ketua MUI Kota Bekasi, Saifuddin Siroj, mengatakan akan memanggil Umi Cinta untuk diperiksa pada Kamis (14/8/2025). Pemanggilan itu dilakukan setelah Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) melakukan pertemuan dengan warga Perumahan Dukuh Zamrud, RW 12, Kelurahan Cimuning, Kecamatan Mustika Jaya.

"Jadi kami ingin mendapat kejelasan langsung dari yang Ibu Cinta itu, ya, yang pengelola itu. Kami ingin langsung tahu dari pengasuh yang menyampaikan materi-materi keagamaannya," kata dia kepada jurnalis, Rabu (13/8/2025).

Saifuddin mengatakan, pihaknya akan mendalami tentang adanya perubahan sikap setiap peserta Umi Cinta setelah mengikuti kegiatan keagamaan.

"(Katanya) ada juga anak-anak, anak-anak pelajar, dan itu jadi berubah juga sikapnya sama orangtua (setelah mengikuti kegiatan Umi Cinta). Ini kami mau dalami besok," kata dia.