Jakarta, IDN Times - Calon presiden (capres) nomor urut dua, Prabowo Subianto, kembali menyindir capres nomor urut satu, Anies Baswedan, terkait sistem demokrasi di Indonesia yang sempat jadi pembahasan dalam debat capres perdana yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU RI) pada Selasa, 12 Desember 2023.
Prabowo menyinggung Anies dengan menyebut soal adanya figur gubernur yang lupa bahwa dirinya bisa terpilih dalam Pilkada DKI Jakarta 2017, karena adanya demokrasi yang berjalan dengan baik.
Prabowo menuturkan, salah satu indikator dan contoh demokrasi di Indonesia berjalan dengan baik ialah adanya pemilihan presiden dan kepala daerah yang dilakukan melalui proses pemilu.
"Berapa bupati bisa kita ganti? Berapa walikota bisa kita ganti? Sudah berapa presiden turun dengan baik? Saudara-saudara sekalian, kalau demokrasi tidak berjalan, tidak mungkin saya berdiri di podium ini pada siang hari ini. Kadang-kadang ada yang lupa, ada yang menjadi gubernur lupa karena demokrasi," kata Prabowo di hadapan Relawan Kopi Pagi, dalam acara konsolidasi di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu (16/12/2023).
"Jadi gubernur itu demokrasi, ya kan? Jadi Bupati demokrasi. Apalagi jadi gubernur yang usung oposisi lagi," lanjut Prabowo, yang disambut riuh relawan yang hadir.
Prabowo menegaskan sistem demokrasi di Indonesia masih tetap ada, dan berjalan baik hingga saat ini. Namun ia tak memungkiri jika demokrasi di Tanah Air masih memiliki kekurangan, dan hal itu wajar lantaran proses yang terjadi di dalamnya.
"Tapi kita harus mengakui demokrasi kita walaupun banyak kekurangan, walaupun banyak tidak puas, demokrasi kita berjalan. Kita punya demokrasi yang berjalan," tegas dia.
Lebih lanjut, Prabowo menyebut, apa yang ia sampaikan di hadapan relawan Kopi Pagi juga menjadi salah satu contoh demokrasi lainnya, yaitu dalam hal kebebasan berpendapat dan menyatakan pendapat.
"Hak menyatakan pendapat, pendapat saya seperti tadi itu. Pendapat saya dengan segala kekurangan, Indonesia memiliki demokrasi," katanya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra itu sempat mengingatkan kepada Anies Baswedan terkait demokrasi di Indonesia. Menurut dia, demokrasi di Indonesia saat ini masih dalam koridornya, tak sesuai dengan yang dikeluhkan Anies. Buktinya, Anies masih bisa terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Mas Anies, Mas Anies, saya berpendapat Mas Anies ini agak berlebihan, mas mengeluh tentang demokrasi ini dan itu, mas Anies dipilih sebagai Gubernur DKI menghadapi pemerintah yang berkuasa, saya yang mengusung Bapak," kata Prabowo dalam debat capres perdana di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Selasa, 12 Desember 2023.
"Kalau demokrasi tidak berjalan, tidak mungkin Anda menjadi gubernur," lanjutnya.
Prabowo lantas menyampaikan, apabila Presiden Jokowi ditaktor, Anies tak mungkin bisa jadi kepala daerah.
"Kalau Jokowi diktator Anda tidak mungkin jadi gubernur, saya waktu itu oposisi mas, Anda ke rumah saya, Anda oposisi Anda terpilih," imbuh Prabowo.
Baca berita terbaru terkait Pemilu 2024, Pilpres 2024, Pilkada 2024, Pileg 2024 di Gen Z Memilih IDN Times. Jangan lupa sampaikan pertanyaanmu di kanal Tanya Jawab, ada hadiah uang tunai tiap bulan untuk 10 pemenang.