Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Konferensi Pers Satu Tahun Komisi Nasional Disabilitas di Gedung Kencana, Selasa (6/12/2022). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Jakarta, IDN Times - Komisi Nasional Disabilitas Indonesia (KND) menilai tantangan terbesar selama satu tahun bekerja setelah terbentuknya KND pada 1 Desember 2021 yakni masalah stigma.

Bahkan, menurut Wakil Ketua Komisi Nasional Disabilitas, Deka Kurniawan, stigma dan diskriminasi terhadap kelompok disabilitas tidak hanya terjadi di masyarakat namun juga pemerintah daerah.

"Ini masalah yang masih klasik dan jadi tantangan terbesar. Bahkan beberapa pemerintah daerah anggap isu disabilitas bukan isu yang penting, ini jadi tantangan kami," ujar Deka di konferensi pers Satu Tahun KND, Selasa (6/12/2022).

 

1. Pendekatan humanis agar tidak antipati

antaranews.com

Deka menambahkan meskipun tugas KND sebagai lembaga pemantau, melakukan evaluasi dan advokasi, pihaknya akan melakukan pendekatan yang humanis saat melakukan kunjungan di berbagai daerah agar tidak antipati dengan kehadiran penyandang disabilitas atau Komnas Disabilitas.

"Karena kami sadar stigma ini jadi problem klasik yang kuat bagaimana perspektif disabilitas dikalangan masyarakat, sendiri kita sendiri masih kuat, sehingga kita harus bersabar dengan stigma (melekat) di penyandang disabilitas," katanya.

 

2. Pemerintah daerah belum pahami paradigma penyandang disabilitas

Editorial Team

Tonton lebih seru di