Jakarta, IDN Times - Komnas Perempuan mendorong pemerintah dan lembaga penyelenggara pemilu melakukan antisipasi adanya penggunaan politik kebencian berdasar SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan).
Komnas Perempuan mengungkapkan, dari data Bawaslu pada penyelenggaraan pemilu dan pilkada, Indeks kerawanan pemilu (IKP) 90 atau 17,5 persen kabupaten dan kota di Indonesia rawan ujaran kebencian dan SARA pada Pemilu 2019.
Komisioner Komnas Perempuan Veryanto Sitohang mengingatkan pada penyelenggara negara bahwa menjelang kampanye pemilu dan pilkada penggunaan potensi media sosial digunakan sebagai alat untuk menyebarkan kebencian, hoaks bernuasa SARA.
"Komnas Perempuan mencatat menjelang perhelatan pemilu atau pilkada politik kebencian menjadi salah satu cara yang digunakan untuk meraup keuntungan suara, dimana kelompok rentan dan minoritas menjadi target dari hasutan kebencian ataupun hoaks," kata Veryanto dalam keterangannya, dilansir Jumat (3/11/2023).