Jakarta, IDN Times - Deputi Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Brigjen (Pol) SM Karyoto menepis dua buronan kelas kakap, Nurhadi dan Rezky Herbiyono bisa tertangkap semata-mata karena peranan Novel Baswedan. Pada Selasa (2/6) beredar informasi misi penangkapan Nurhadi sehari sebelumnya dipimpin langsung oleh penyidik senior komisi antirasuah itu.
Menurut informasi dari seorang penegak hukum, Novel ikut mengawasi secara langsung misi penangkapan yang dimulai pukul 21:30 WIB hingga pukul 02:00 WIB keesokan harinya.
"Dia jam 02:00 masih nemenin. Padahal, sudah kami minta pulang," ujar penegak hukum itu kepada IDN Times.
Konfirmasi juga disampaikan oleh Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron. Ia mengakui Novel ikut dalam tim yang menangkap Nurhadi dan menantunya tersebut. Tetapi, ia mengatakan tak tahu apakah Novel duduk sebagai kepala satuan tugas untuk menangkap Nurhadi dan menantunya.
"Mas Novel (Novel Baswedan) ada dalam tim tersebut. Apakah dia (Novel) kasatgasnya atau bukan, saya belum dapat laporan," ungkap Nurul ketika dikonfirmasi pada hari ini.
Sementara, eks Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto, mencuit di akun media sosialnya dan mengucapkan apresiasi yang tinggi terhadap Novel, lantaran dalam keterbatasan fisik tidak menjadi penghalang memburu buron kelas kakap.
"Kendati matanya dirampok penjahat yang 'dilindungi', tapi mata batin, integritas dan keteguhannya tetap memukau. Ini baru keren," cuit pria yang akrab disapa BW itu pada hari ini.
Apa sesungguhnya pernyataan yang disampaikan oleh Karyoto untuk menepis persepsi bahwa Novel yang memimpin penangkapan eks Sekretaris Mahkamah Agung yang buron selama 111 hari itu?