KPK Harap Rommy Bisa Bawa Pesan Efek Jera Korupsi ke Kader PPP

Jakarta, IDN Times - Kehadiran Muhammad Romahurmuziy dalam Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) Partai Persatuan Pembangunan di Yogyakarta, mendorong Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) buka suara. Komisi antirasuah tersebut menghormati hak setiap mantan narapidana korupsi untuk bisa berserikat, berkumpul dan beraktivitas di lingkungan masing-masing, termasuk kegiatan politik.
Tetapi, kegiatan politik itu baru bisa dilakukan usai masa hukuman dijalankan. Termasuk, pencabutan hak politik.
Namun, sejak peradilan tingkat pertama di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, majelis hakim tak mencabut hak politik pria yang akrab disapa Rommy itu. Hakim melarang Rommy mengisi jabatan publik lima tahun usai menghirup udara bebas dari penjara. Plt Juru Bicara Bidang Penindakan KPK, Ali Fikri, berharap dengan hadirnya Rommy di acara PPP justru bisa memberikan pesan kepada lingkungannya.
"Pesan yang diharapkan bisa dibawa, yaitu efek jera dari penegakan hukum tindak pidana korupsi itu nyata. Efek itu tidak hanya berimbas kepada pelaku, tetapi juga keluarga, kerabat, dan lingkungannya," ungkap Ali melalui keterangan tertulis pada Jumat (4/2/2022)
Lalu, apa komentar PPP soal kehadiran Rommy di acara partainya yang juga mengundang Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan?
1. KPK berharap partai politik bisa berikan pendidikan integritas ke semua kadernya

Di sisi lain, komisi antirasuah merujuk ke data yang mereka miliki, salah satu pelaku korupsi terbanyak dan ditangani adalah produk dari proses politik. Baik itu, kader politik yang berkiprah di ranah eksekutif (menteri) maupun legislatif (anggota parlemen).
Ali berharap lingkungan politik juga memiliki komitmen yang sama untuk menyosialisasikan kepada para kadernya dan menjauhi praktik-praktik korupsi.
"Harapan ini selaras dengan strategi pencegahan dan pendidikan antikorupsi KPK yang mendorong perbaikan sistem tata kelola partai politik dan sekaligus penanaman integritas kepada para kadernya," ungkap Ali.
Dia yakin kader politik bisa memberikan kontribusi optimal bagi kemajuan bangsa dan negara tanpa melakukan korupsi.
2. Rommy tetap jadi kader PPP

Ketua Dewan PPP, Achmad Baidowi, membenarkan Rommy memang hadir dalam muskerwil di Yogyakarta. Dia diundang untuk menjadi narasumber dan hadir dalam hari lahir PPP.
"Mas Rommy diundang DPW PPP di Yogyakarta untuk menjadi salah seorang narasumber di acara musker dan sekaligus ikut harlah PPP," ujar Baidowi.
Dia mengatakan tidak ada yang keliru dengan kehadiran Rommy. Sebab, hingga saat ini, dia masih tercatat sebagai kader, meski tak jadi pimpinan partai.
3. PPP anggap kasus korupsi yang melibatkan Rommy sebuah musibah

Menurut pria yang akrab disapa Awiek itu, Rommy tidak bisa dilepaskan dari PPP. Apalagi Rommy juga pernah memimpin partai yang berlambang kabah itu.
Dia juga menyebut Rommy kini menjadi masyarakat biasa usai menyelesaikan masa hukuman di penjara selama satu tahun.
"Sekarang, beliau menjadi warga biasa. Kami anggap apa yang terjadi kemarin itu musibah ya. Kan, sudah selesai menjalani hukuman," kata Awiek.
Dia mengatakan kehadiran Rommy di dalam muskerwil seolah menjadi penyintas dan pengingat bagi kader PPP yang lain supaya tidak terbelit perkara hukum. Awiek menilai kemampuan Rommy sebagai politikus ulung tidak hilang meski pernah menjalani hukuman penjara selama setahun.
"Soal kemampuan kan gak hilang. Beliau masih memiliki kemampuan analisa perubahan dinamika politik yang berkembang. Itu yang dibutuhkan oleh teman-teman, khususnya di Yogya," tutur dia.