Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
(Dokumentasi TNI Angkatan Darat)
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Maruli Simanjuntak ketika meresmikan rusun Yonpomad, Jonggol, Bogor. (Dokumentasi TNI Angkatan Darat)

Intinya sih...

  • KSAD Maruli mengklaim biaya pelatihan prajurit TNI AD di Singapura ditanggung oleh otoritas Negeri Singa

  • Prajurit dikirim untuk implementasikan ilmu dalam pengelolaan dapur SPPG TNI AD

  • Ada 81 SPPG yang berdiri di lahan milik TNI AD, dengan 74 dikelola oleh yayasan mitra BGN dan 7 oleh Yayasan MKJ

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak mengklaim, biaya pelatihan prajurit TNI AD untuk mengelola Makan Bergizi Gratis (MBG) di Singapura ditanggung oleh otoritas Negeri Singa. Pelatihan prajurit TNI AD itu merupakan tindak lanjut dari pembicaraan dirinya dengan KSAD Singapura pada Juli 2025.

"Jadi itu semua (pelatihan mengenai ketahanan pangan), mulai dari akomodasi, ongkos dan hal-hal lain ditanggung oleh Singapura," ujar Maruli di Jonggol, Bogor pada Selasa, 28 Oktober 2025.

Pengiriman puluhan prajurit TNI AD ke Negeri Singa untuk mempelajari mengenai pengelolaan makanan, mendapat tanda tanya dari publik di Tanah Air. Mereka mempertanyakan mengapa prajurit TNI AD sampai harus belajar ke Singapura untuk mengelola makanan berkualitas dan didistribusikan ke publik.

Tetapi, dalam pandangan Maruli, Negeri Singa adalah tempat yang pas untuk mempelajari mengenai pengelolaan makanan. Apalagi dalam pembicaraan dengan KSAD Singapura, salah satu poin kesepakatannya terkait kerja sama penyediaan makanan bergizi.

Puluhan prajurit TNI AD itu diberangkatkan untuk mengikuti latihan pengelolaan makanan bergizi di Army Combat Service Support Command, Singapura, yang dimulai dari 13 Oktober 2025 sampai 18 Oktober 2025. Jenderal bintang empat itu menuturkan, mereka mempelajari banyak hal dalam pelatihan itu. Mulai dari food preparation, food safety, food nutrition hingga food technology.

1. Maruli harap prajurit TNI AD yang dikirim ke Singapura bisa implementasikan ilmu untuk SPPG

Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Maruli Simanjuntak ketika meresmikan rusun Yonpomad, Jonggol, Bogor. (Dokumentasi TNI Angkatan Darat)

Lebih lanjut, kata Maruli, dengan adanya pelatihan tersebut, para perwakilan TNI AD bisa mendapatkan banyak ilmu sehingga dapat diimplementasikan dalam pengelolaan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang dikelola oleh TNI AD.

"Supaya nanti dapur kita baik. Kebetulan kami punya ibu-ibu yang background-nya gizi, mudah-mudahan ini jadi pengalaman mereka untuk mengelola dapur," kata Maruli.

2. Prajurit TNI AD yang dikirim akan diwajibkan menyusun panduan teknis di SPPG milik TNI AD

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen TNI Wahyu Yudhayana ketika berada di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat. (Dokumentasi Dispenad)

Sementara, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigjen TNI Wahyu Yudhayana mengatakan, usai kembali dari pelatihan selama satu pekan di Singapura, puluhan prajurit itu akan diminta mempresentasikan hasil pembelajarannya.

"Mereka juga akan diminta untuk menyusun panduan teknis (how-to guide), dan menerapkan sistem manajemen makanan institusional di lingkungan Satuan Penyelenggara Program (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi/SPPG) TNI AD," ujar Wahyu di dalam keterangan tertulis pada 12 Oktober 2025.

Pelatihan manajemen pengelolaan makanan, kata Wahyu, menjadi bagian dari upaya TNI AD untuk mendukung kesejahteraan prajurit dan keluarganya melalui penyediaan makanan bergizi.

"Kami juga ingin mendukung pemerintah dalam membangun generasi Indonesia yang sehat dan produktif," tutur dia.

3. Ada 81 SPPG yang berdiri di lahan milik TNI AD

ILustrasi Pelaksanaan Makan Bergizi Gratis (MBG) (IDN Times/Rangga Erfizal)

Wahyu juga menjelaskan, saat ini ada 81 SPPG yang beroperasi di lahan milik TNI AD. Sebanyak 74 SPPG di antaranya dikelola oleh yayasan mitra binaan dari Badan Gizi Nasional (BGN).

"Sedangkan 7 titik dikelola oleh Yayasan Manunggal Kartika Jaya (MKJ). Jadi, total terdapat 81 SPPG di lahan TNI AD," kata Wahyu kepada IDN Times melalui pesan pendek, 12 Oktober 2025.

Jenderal bintang satu itu menambahkan, pengelolaan SPPG oleh yayasan yang menjadi mitra. Tetapi, TNI AD ikut berperan dalam memberikan pengawasan sesuai dengan ketentuan yang ada.

"Kami ingin operasional ini benar-benar sesuai ketentuan yang berlaku," tutur dia.

Editorial Team