KSAD Maruli Tak Setuju Istilah Perang Bintang di Pilkada Jateng

Lebih lanjut, Maruli menyinggung soal istilah 'perang bintang' yang terjadi di Pilkada Jawa Tengah 2024. Dua paslon yang bertanding memiliki latar belakang mantan jenderal di TNI dan Polri. Menurut dia, bintang hanya kepangkatan saat masih aktif menjabat. 

"Kalau sudah pensiun, ya sudah. Komandonya sudah tidak ada lagi. Jadi tidak ada hubungannya itu, ya. Kebetulan, Beliau-Beliau itu purnawirawan. Ya sudah, purnawirawan kan punya hak untuk ikut dalam Pilkada," kata jenderal bintang empat itu. 

Meski begitu, tim sukses kedua paslon juga merupakan mantan jenderal di Polri dan TNI. 

Sementara, Andika menilai kurang pas jika Pilkada Jateng 2024 disebut sebagai perang bintang. Menurut dia Pilkada lebih pas disebut 'perang ide.'

"Saya merasa bahwa apa yang akan dilakukan oleh saya dan Mas Hendi, kemudian Mas Lutfi dan Gus Yasin, pasti yang terbaik," ujar Andika di Solo, 1 September 2024. 

"Perang ini adalah perang ide. Saya tidak melihatnya sebagai perang bintang dan itu yang diperlukan oleh masyarakat Jawa Tengah. Menurut saya bagus, karena ada pilihan, minimal untuk masyarakat Jawa Tengah dan juga Kota Solo," imbuh mantan Panglima TNI itu.

Diketahui, Pilkada Jateng 2024 diperebutkan dua paslon yaitu Andika Perkasa-Hendrar Prihadi dan Ahmad Lutfi-Taj Yasin.  

Sebelumnya, Presiden Joko "Jokowi" Widodo berpesan agar TNI dan Polri tetap menjaga stabilitas dan kondisi di dalam negeri jelang Pilkada Serentak 2024. Hal-hal kecil agar secepatnya diselesaikan, dan jangan sampai menunggu suatu permasalahan membesar. 

"Sehingga saya minta TNI dan Polri harus betul-betul menjaga stabilitas, yang sudah terjaga sampai saat ini," ujar Jokowi seperti dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden pada 12 September 2024. 

"Pastikan proses transisi berjalan dengan baik dan lancar. Jangan sampai ada riak-riak yang berpotensi mengganggu," tegas Jokowi.