Kunjungi Kepulauan Seribu, Gibran Cek RSUD hingga Kapal Ambulans

Dalam kesempatan tersebut, Gibran berdialog dengan tenaga kesehatan untuk memastikan pelayanan berlangsung optimal bagi masyarakat yang mengandalkan RSUD ini sebagai pusat rujukan utama di Kepulauan Seribu.

“Pemerintah ingin memastikan layanan kesehatan di wilayah kepulauan tetap mudah dijangkau dan berkualitas,” ujar dia.

Dari area pelayanan utama, Gibran melanjutkan peninjauan ke dermaga RSUD untuk melihat kesiapan dua armada pendukung layanan kesehatan, yakni kapal ambulans dan kapal Transportasi Kesehatan Keliling Kepulauan Daring (TK3D). Armada ini berperan penting dalam menjangkau pulau-pulau kecil yang belum memiliki fasilitas kesehatan memadai, sekaligus memastikan layanan rujukan dapat dilakukan dengan cepat.

Usai meninjau dermaga, Gibran mengecek perkembangan proyek rehabilitasi RSUD Kepulauan Seribu. Rehabilitasi tersebut diharapkan dapat memperkuat infrastruktur rumah sakit agar mampu beroperasi lebih andal di tengah tantangan lingkungan pesisir yang identik dengan kelembapan tinggi dan potensi korosi pada peralatan medis.

Direktur RSUD Kepulauan Seribu, Ghamal Ahmad Pramana, menjelaskan RSUD ini memegang peran vital bagi masyarakat kepulauan.

“RSUD Kepulauan Seribu adalah satu-satunya rumah sakit rujukan di wilayah ini. Sebelum ada RSUD, masyarakat harus menempuh perjalanan laut ke daratan Jakarta untuk mendapatkan layanan spesialistik atau tindakan lanjutan,” ujarnya.

Ia menambahkan, RSUD kini melayani pasien umum dan BPJS dengan fasilitas IGD 24 jam, poliklinik spesialis, rawat inap, kamar operasi, hingga layanan terapi oksigen hiperbarik. Sejak 2023, RSUD juga telah menerapkan Rekam Medis Elektronik (RME) yang terintegrasi dengan SATUSEHAT Kemenkes dan aplikasi JakSehat.

“Tantangan kami tentu berbeda dengan rumah sakit di daratan. Kondisi geografis antar-pulau serta lingkungan yang korosif membuat pemeliharaan alat harus ekstra. Namun kami terus berupaya memberikan layanan yang cepat, dekat, dan komprehensif bagi masyarakat,” tambahnya.

Setelah seluruh rangkaian peninjauan selesai, Gibran kembali menuju KRI Bung Karno 369 untuk melanjutkan perjalanan pulang ke Jakarta.