Fakta Penyebab Seringnya Kecelakaan Maut di Tol Cipularang 

Geografis jalan tol Cipularang melewati wilayah pegunungan

Jakarta, IDN Times - Kecelakaan maut kembali terjadi di ruas Tol Cipularang, Jawa Barat. Kali ini kecelakaan beruntun yang melibatkan 20 kendaraan terjadi di KM 92.

Banyak netizen mengaitkan sisi mistis di balik tragedi nahas tersebut. Masyarakat kerap mengira, kecelakaan banyak terjadi karena ruas tol tersebut angker dan penunggunya meminta tumbal.

Benarkah demikian? Disebutkan kecelakaan di Tol Cipularang salah satunya disebabkan oleh kondisi konstruksi desain serta kontur jalan yang terlalu ekstrem. Berikut faktanya.

Baca Juga: 20 Kendaraan Terlibat Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang

1. Letak geografis jalan tol melewati wilayah pegunungan

Fakta Penyebab Seringnya Kecelakaan Maut di Tol Cipularang Jasa Marga

Jalur Tol Cipularang mulai dibangun pada 2003 dan selesai tahap kedua pada 2005. Letak geografis jalan tol ini melewati wilayah pegunungan, sehingga kontur jalan akan naik-turun serta memerlukan jembatan yang panjang.

Karena itu, perhitungan konstruksi jalan perlu dievaluasi ulang demi menghitung kembali keterjalan dari ruas jalan tol yang menghubungkan Kota Jakarta dan Bandung tersebut. 

2. Embusan angin kencang

Fakta Penyebab Seringnya Kecelakaan Maut di Tol Cipularang Dok.IDN Times/Istimewa

Pembangunan jalan Tol Cipularang di daerah pegunungan membuat angin berembus lebih kencang, khususnya pada musim penghujan. Saat angin berembus kencang dengan kontur jalan yang tidak begitu rata, pengendara akan lebih susah mengendalikan kemudinya saat menyetir.

Dilansir dari antara, Kemenhub akan mulai mengevaluasi batas kecepatan berkendara di Tol Cipularang. Dirjen Perhubungan Budi Setyadi menegaskan, saat ini kecepatan kendaraan melaju di tol adalah 60-100 Kilometer per jam. 

"Pengawasan kecepatan laju kendaraan kewenangannya ada di kepolisian," ujar Budi. 

3. Terdapat tanjakan dan turunan yang curam

Fakta Penyebab Seringnya Kecelakaan Maut di Tol Cipularang IDN Times/Galih Persiana

Pada ruas jalan Tol Cipularang, tepatnya pada Kilometer 90 hingga 100, merupakan wilayah rawan kecelakaan.

Hal ini karena di sepanjang jalan tersebut, setiap 10 kilometer terdapat tanjakan-turunan yang curam.

4. Volume kendaraan yang makin padat

Fakta Penyebab Seringnya Kecelakaan Maut di Tol Cipularang IDN Times/Sunariyah

Tol Cipularang merupakan salah satu ruas tol yang sering dilalui oleh pengendara dari Jakarta menuju Bandung. Banyaknya mobilitas menuju kedua kota tersebut, membuat volume di ruas jalan tol menjadi lebih padat sehingga kualitas jalan menjadi berkurang.

Saat rush hour, khususnya pada Kilometer 90 hingga 100, terdapat penambahan lajur untuk truk dan bus yang berjalan lebih lamban. 

Baca Juga: Kecelakaan Maut Cipularang, Tol Cikamuning Macet Hingga 7 Kilometer

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya