Junta Myanmar Sebut Pemerintahan Rivalnya Sebagai Teroris
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Naypyidaw, IDNTimes- Junta Myanmar melalui televisi MRTV seperti yang dikutip Reuters, Minggu (9/5), menyatakan bahwa Pemeritahan Persatuan Nasional (NUG) adalah kelompok teroris. Junta Myanmar menyalahkan NUG atas berbagai aksi pemboman dan pembunuhan di Myanmar selama gelombang protes selepas kudeta. NUG adalah komite yang beranggotakan para mantan anggota parlemen yang digulingkan Junta Myanmar.
1. Terancam jeratan undang-undang anti terorisme
"Tindakan mereka menyebabkan begitu banyak terorisme di banyak tempat," kata televisi negara MRTV, "Ada bom, kebakaran, pembunuhan dan ancaman yang menghancurkan mekanisme administrasi pemerintah," kata pengumuman itu.
Melalui pengumuman itu Junta Myanmar juga menyampaikan bahwa NUG dapat dijerat dengan undang-undang anti-terorisme. Bukan hanya kelompok yang dianggap teroris, siapapun yang berhubungan dengan kelompok tersebut dapat didakwa dengan undang-undang ini. Dilansir dari Aljazeera, seorang jurnalis pernah ditangkap dan didakwa dengan undang-undang anti terorisme karena mewancarai seorang anggota pemberontak berpangkat tinggi.Sejak kudeta oleh Junta Myanmar, NUG menjalankan kegiatannya secara tertutup.
NUG juga minggu ini mengumumkan bahwa mereka akan membentuk Angkatan Pertahanan Rakyat. Pembentukan ini bertujuan untuk melindungi para pendukungnya dari kekerasan oleh Junta Myanmar.
2. Junta Myanmar tidak terima kunjungan utusan ASEAN sampai negara stabil
Editor’s picks
Bulan lalu (24/04) KTT ASEAN baru saja dilaksanakan di Jakarta. Pertemuan yang dihadiri pemimpin negara-negara ASEAN dan Jendral Min Aung Hlaing menghasilkan konsensus mengenai krisis di Myanmar pasca kudeta. Beberapa diantaranya ialah diakhirinya kekerasan, dialog antara militer dan lawannya, mengizinkan bantuan kemanusiaan dan megizinkan kunjungan utusan ASEAN.
Namun Junta Myanmar menyatakan bahwa mereka akan meneriman utusan ASEAN hanya setelah Myanmar telah stabil. Hal ini disampaikan oleh juru bicara dewan militer Mayor Kaung Htet dalam siaran televisi dan dikutip oleh Aljazeera.
Baca Juga: Junta Militer Myanmar Sebut 'Kabinet Tandingan' Sebagai Teroris
3. Situasi Myanmar kian memanas
Sebelumnya pada 1 Februari, Junta Myanmar melancarkan kudeta terhadap pemerintahan Aung San Suu Kyi. Junta Myanmar menahan beberapa tokoh politik oposisi seperti Aung San Suu Kyi dan Presiden Myanmar Win Myint. Junta Myanmar menuduh ada kecurangan pada pemilu tahun lalu yang dimenangkan oleh NLD. Junta Myanmar pun mengumumkan keadaan darurat selama satu tahun dan berjanji mengadakan pemilihan umum ulang.
Namun banyak masyarakat Myanmar yang menolak. Sejak saat itu gelombang demonstrasi terus berlanjut hingga sekarang. Bentrokan antara militer dengan warga sipil terjadi di kota-kota Myanmar. Menurut data Assistance Association for Political Prisoners per 9 Mei, terdapat 780 orang warga yang meninggal akibat bentrokan dan 3826 orang ditahan.
Junta Myanmar bukan hanya mendapat perlawanan dari warga sipil namun juga dari para milisi etnis. Media lokal juga melaporkan pada Jumat (07/05) Tentara Kemerdekaan Kachin membunuh 30 tentara Myanmar yang hendak menyeberang sungai.
Baca Juga: Junta Militer Myanmar Sebut 'Kabinet Tandingan' Sebagai Teroris
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.