Ada 22 Jemaah Haji Indonesia Positif COVID-19, Kemenag: Jangan Panik!

Jika nanti bergejala berat akan dirujuk ke RS

Jakarta, IDN Times - Sebanyak 22 jemaah haji Indonesia terkonfirmasi positif COVID-19 dengan gejala ringan atau tanpa gejala.

Dirjen Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah Kementerian Agama, Hilman Latief, meminta jemaah untuk tidak panik, tetap menjaga diri dengan baik, dan pulang dengan tenang.

"Saat ini ada kebijakan yang dilakukan di Indonesia terkait kehati-hatian pemerintah terhadap jemaah. Saya dari Kemenag tetap berharap jemaah tidak usah panik," ujar Hilman dilansir dari ANTARA, Sabtu (23/7/2022).

1. Ada 19 jamaah positif berasal dari Surabaya

Ada 22 Jemaah Haji Indonesia Positif COVID-19, Kemenag: Jangan Panik!Terlihat kerumunan di Jembatan Jamarat, Mina, Arab Saudi (IDN Times/Umi Kalsum)

Sementara, Kepala Pusat Kesehatan Haji Budi Sylvana di Makkah, Arab Saudi mengatakan, dari 22 orang itu, sebanyak 19 di antaranya berasal dari Debarkasi Surabaya, dua dari Debarkasi Padang, dan satu dari Debarkasi Solo.

Dia mengatakan, para jemaah yang terpapar itu bergejala ringan atau tanpa gejala. Mereka pun hanya menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.

Baca Juga: 14 Jemaah Haji Positif COVID-19, Terbanyak dari Embarkasi Surabaya

Baca Juga: Simposium Haji Akbar di Arab Saudi, Wamenag Sebut 4 Dimensi Haji

2. Jika negatif bisa langsung pulang ke rumah

Ada 22 Jemaah Haji Indonesia Positif COVID-19, Kemenag: Jangan Panik!Terlihat kerumunan di Jamarat, Mina, Arab Saudi (IDN Times/Umi Kalsum)

Semua jemaah haji yang kembali ke Indonesia akan diperiksa dengan tes antigen dan akan dilanjutkan dengan tes PCR jika menunjukkan hasil reaktif.

Jika negatif, jemaah bisa langsung kembali ke rumah. Sementara jika positif tetapi bergejala ringan, maka akan diminta menjalani isolasi mandiri di rumah.

3. Jemaah bergejala berat akan dirujuk ke RS

Ada 22 Jemaah Haji Indonesia Positif COVID-19, Kemenag: Jangan Panik!Jamaah Calon Haji (JCH) mengikuti pemantapan manasik haji tahap akhir musim haji 2019 di Lhokseumawe, Aceh, Sabtu (29/6/2019). ANTARA FOTO/Rahmad

Selama 21 hari ke depan setelah kembali ke rumah, jemaah yang positif dan bergejala ringan akan memantau kesehatan secara mandiri dan akan dipantau oleh dinas kesehatan setempat.

"Kecuali yang bergejala berat, nanti akan dirujuk ke RS terdekat," ujar Budi.

Baca Juga: Menag Upayakan Tambahan Jatah Zamzam Jemaah Haji 2023

Baca Juga: Menag Sebut Kuota Khusus Jemaah Haji Lansia Bertambah di 2023

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya