Anies: Jakarta Perlu Hati-Hati Antisipasi Gelombang Ketiga COVID-19

Masyarakat harus vaksinasi dan jaga prokes

Jakarta, IDN Times - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan, kondisi kasus COVID-19 di Indonesia, khususnya di Jakarta, sekarang mulai membaik, namun harus ditanggapi dengan hati-hati.

Anies melaporkan kondisi kasus positif di Jakarta ada di angka 0,7 persen. Pada Rabu (22/9/2021) dia juga mengapresiasi Tim Pemulasaraan Jenazah COVID-19 di Jakarta sekaligus membubarkannya.

"Jadi amat rendah kemudian kasus baru sekarang, di bawah 100 kasus aktif, itu kita sudah sangat rendah sekali. Jadi situasinya itu adalah kami sudah merasakan tanda, bisa dikatakan terkendali di Jakarta, harus hati-hati ke depan," kata dia kepada IDN Times dalam wawancara khusus, Kamis (23/9/2021).

Baca Juga: Kondisi BOR di Rumah Sakit Jakarta, Isolasi 9 Persen dan ICU 30 Persen

1. Imbau masyarakat vaksinasi dan jaga protokol kesehatan

Anies: Jakarta Perlu Hati-Hati Antisipasi Gelombang Ketiga COVID-19Ilustrasi anak mengenakan masker (ANTARA FOTO/Fauzan)

Antisipasi lonjakan kasus tersebut, menurut Anies, salah satunya masyarakat harus segera menuntaskan vaksinasi di DKI Jakarta. Selain itu, masyarakat harus menjaga protokol kesehatan walau pemerintah pusat telah melonggarkan aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

"Mengikuti protokol kesehatan yang lain sambil kita mengantisipasi bila adanya varian baru, karena potensi adanya lonjakan kasus penularan baru bila adanya varian baru yang muncul," kata dia.

2. Anies sebut perlu antisipasi kemunculan varian baru COVID-19

Anies: Jakarta Perlu Hati-Hati Antisipasi Gelombang Ketiga COVID-19Anies Baswedan melihat jenazah pasien COVID-19 di RS Cengkareng (Instagram @aniesbaswedan)

Varian baru, kata Anies, bisa muncul dari mana saja dan dari populasi yang terus-menerus tertular COVID-19.

"Jadi kalau dari satu tempat itu terus adanya COVID-19 ada terus, jadi potensi yang akan terjadi. Jadi kalau jika sudah terkendali potensi munculnya varian baru, itu karena mutasi itu turun,” ujarnya.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (sekarang Mendikbudristek) mengatakan, kemunculan varian baru COVID-19 di Jakarta terbilang rendah probabilitasnya, karena ada kewaspadaan bila ada varian baru muncul dari luar Ibu Kota. 

"Nah, kita jadi antisipasinya tuh di situ, mudah-mudahan tidak terjadi lagi gelombang kedua kemarin karena varian Delta," kata Anies.

3. Satgas minta ada kebijakan berlapis, soal antisipasi gelombang ketiga COVID-19

Anies: Jakarta Perlu Hati-Hati Antisipasi Gelombang Ketiga COVID-19Profesor Wiku Adisasmito. Dok. BNPB

Gelombang ketiga COVID-19 di Indonesia mulai membayangi usai adanya penurunan kasus sekarang ini. Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Profesor Wiku Adisasmito mengatakan, perlu membuat kebijakan berlapis dalam mengatur mobilitas masyarakat guna mengantisipasi, agar tidak terjadi gelombang ketiga sebaran virus corona.

"Pengaturan kegiatan masyarakat per level daerah dan institusi, khusus untuk menegakkan protokol kesehatan 3M di desa/kelurahan dan di fasilitas publik," ujar Wiku, Rabu (22/9/2021).

Baca Juga: Anies: 2,5 Juta Warga KTP DKI Jakarta Belum Vaksinasi COVID-19

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya