Anies: Penerima Bansos Tahap Kedua di Jakarta Bertambah 943 Ribu KK
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut jumlah penerima bantuan sosial (bansos) di DKI Jakarta pada gelombang kedua meningkat.
Ada 943 ribu Kartu Keluarga (KK) tambahan yang diajukan Ketua RW di seluruh DKI Jakarta untuk bisa menerima bansos dari pemerintah provinsi (pemprov) DKI Jakarta.
"Semula 1,194 juta sekarang sudah menjadi 2,153 juta KK," kata Anies dalam program Indonesia Lawyers Club, di TVOne, Selasa (12/5) malam.
1. Hasil koreksi data selama pemberian bansos tahap pertama
Penambahan jumlah penerima bansos tahap kedua ini adalah hasil dari koreksi data yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta bersama dengan RW di seluruh DKI.
Koreksi ini dilakukan setelah adanya 1,6 data yang meleset selama pembagian bansos tahap pertama, dan Anies mengakui adanya kesalahan tersebut.
"Kita sejak awal mengakui ada 1,6 persen yang tidak tepat dan itu kami koreksi, dengan cara ketua ketua RW menyampaikan, Alhamdulillah feedback dari ketua ketua RW sampai ke kita," ujarnya.
Baca Juga: Anies Bantah Penyataan Sri Mulyani Soal DKI Tak Punya Anggaran Bansos
2. Data bansos harus diverifikasi ulang oleh RW
Editor’s picks
Anies menjelaskan bahwa data yang masuk ke RW harus melewati beberapa tahap sampai jumlah penerima bansos kali ini bertambah pesat. Dia menyebutkan bahwa data yang masuk dari RW akan dicetak ulang dan harus diverifikasi kembali oleh RW.
Nantinya, data tersebut akan diumumkan di sudut-sudut desa atau kampung, sebagai tanda bahwa nama-nama penerima bansos hanya ada di pengumuman itu.
"Sehingga masyarakat pemukiman itu dalam kampung itu tahu persis dan ini hasil musyawarah ketua RW dengan para ketua RT itu sebabnya angkanya meloncat tinggi," kata mantan menteri pendidikan dan kebudayaan tersebut.
3. Data yang bertambah ini berasal dari berbagai kelompok masyarakat
Penambahan penerima bantuan sosial tersebut terdiri dari kelompok masyarakat yang mendadak tidak memiliki penghasilan selama pandemik virus corona dan adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Mereka terdiri dari kelompok nelayan, ojek pangkalan, sopir taksi, sopir angkot dan berbagai macam kelompok lainnya.
"Macam-macam kelompok itu kita kumpulkan semua, dikompilasi, ketemulah angka sekarang yang disebut berjumlah 2,153 juta," ujar Anies.
Baca Juga: Distribusi Bansos Tahap Kedua, DKI Akan Bagi Dua dengan Kemensos