Antisipasi Banjir, Jakarta Sebar Ratusan Pompa Air di 180 Lokasi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah menyiapkan sejumlah pompa air yang disebar di 180 lokasi guna mengantisipasi banjir di Ibu Kota saat puncak musim hujan. Persiapan disampaikan Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Yusmada Faisal.
Dia menjabarkan, pompa yang disiapkan terdiri dari 480 pompa permanen dan 327 pompa portabel atau mobile.
"Lokasi pompa kita itu ada di 180 titik termasuk yang ada di waduk, di pinggir-pinggir kali itu jumlahnya ada 480 unit pompa 'stasioner'," kata Yusmada di Balai Kota Jakarta, Kamis 23 September 2021.
1. DKI kini punya 22 ribu sumur resapan
Dia menguatarakan ada beberapa upaya lainnya yang digerakkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengatasi isu banjir yang ada. Selain menyediakan pompa, pihaknya juga memastikan pompa tersebut bisa berfungsi baik.
Upaya lainnya adalah dengan membangun sumur resapan yang sudah ada di 22 ribu titik. DKI sendiri berencana membangun 40 ribu titik hingga ajkhir 2021 ini.
Baca Juga: Pemkot Jakarta Timur Bangun 1.000 Sumur Resapan buat Antisipasi Banjir
2. Akan ada apel kesiapsiagaan antisipasi cuaca ekstrem
Puncak musim hujan di DKI Jakarta diperkirakan terjadi pada awal 2022. Sementara Pelaksana Harian (Plh) Kepala Pelaksana BPDB DKI Jakarta, Sabdo Kurnianto mengatakan akan ada apel kesiapsiagaan pada pertengahan Oktober terkait langkah antisipasi cuaca ekstrem.
"Kita berupaya semaksimal mungkin untuk tidak terjadi korban, mengurangi korban, dan kita mempercepat 'recovery', misalnya ada air genangan, kita cepat mengeringkan," ujarnya.
3. Anies berharap genangan surut dalam enam jam
Sementara itu, Sabdo juga mengungkapakan bahwa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berharap agar genangan banjir bisa berkurang dalam waktu enam jam usai hujan berhenti dengan usaha yang dilakukan mulai dari pengerukan kali, waduk dan lainnya,
"Sehingga adanya air tergenang akan berkurang dengan KPI (Key performance indicator) yang diharapkan pak Gubernur tadi kurang dari enam jam, kecuali hujan ekstrim ya karena kita punya drainase itu hanya 100 mm hujan," ujar dia.
Baca Juga: 7 Bencana Banjir Terparah di Dunia, Banjir Jakarta Semoga Tidak