Banjir di Cipinang Melayu, Warga Minta Anies Normalisasi Kali Sunter
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kondisi Kampung Bayur Cipinang Melayu, Jakarta Timur, pascabanjir sudah mulai membaik. Menurut Ketua Rukun Tetangga (RT) 05 RW 04, Parno, banjir menerjang wilayah tersebut sekitar pukul 03.00 WIB, Minggu (23/2) dini hari, dan air baru mulai surut sekitar pukul 15.00 WIB.
Dia menyebutkan bahwa banjir yang terjadi di daerahnya sudah menjadi langganan. Warga sudah meminta pada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk melakukan normalisasi Kali Sunter yang berada di dekat RT-nya.
“Sudah minta kemarin mau normalisasi Kali Sunter ini cuma belum terealisasi,” ujar Parno saat ditemui IDN Times di kediamannya, Cipinang Melayu, Jakarta Timur, pada Senin (24/2).
1. Tiap akhir pekan selalu banjir
Hujan turun dengan derasnya di Cipinang Melayu sejak pukul 00.30 WIB. Dia menyebut banjir ini adalah kiriman dari Bogor. Untuk diketahui keadaan RT 04 berada di bawah, lebih rendah dari dataran yang ada di sekitarnya, lokasinya juga berjarak cukup dekat dengan Kali Sunter.
“Memang sekarang ini sudah dari tahun baru itu Sabtu Minggu banjir terus. Hujan intensitas tinggi memang dari atas (langit),” kata dia.
Baca Juga: 2.393 Warga Mengungsi Akibat Banjir Jakarta, Jaktim-Jakut Terbanyak
2. Antisipasi warga dengan memperhatikan kondisi cuaca
Editor’s picks
Saat banjir kemarin, kata Parno, tidak ada warganya yang mengungsi dan mengamankan diri. Karena pihaknya telah melakukan antisipasi sebelumnya dengan berjaga-jaga saat hujan mulai deras.
Selain itu, warga di RT-nya sudah terbiasa melewati momen banjir seperti ini, sehingga sudah mengantisipasi sebelum banjir datang.
“Kalau orang sini sudah waspada dia, kalau hujan intensitasnya tinggi dia tengah malam tuh tidur gak nyaman pastinya,” ujarnya.
3. Bukan kali pertama banjir melanda Cipinang Melayu pada 2020
Ini bukan kali pertama warga Cipinang Melayu merasakan banjir di 2020. Pada awal tahun banyak warga yang mengungsi di Universitas Borobudur.
Diketahui, banjir disebabkan karena meluapnya Kali Sunter. Pada Minggu (23/2) dini hari, Kali Sunter dengan cepat meluap dalam waktu satu hari, berbanding berbeda dengan beberapa tahun lalu.
Baca Juga: 24 Kecamatan Terendam Banjir Sejak Semalam, Jakarta Timur Paling Parah