[CEK FAKTA] Donald Trump Dirukiah karena Stres Urus Virus Corona
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Hoaks mengenai virus corona hingga saat ini masih digandrungi. Bukan hanya berasal dari dalam negeri, hoaks yang membawa nama orang-orang tersohor seperti Donald Trump juga tersebar di jagat maya Indonesia.
Sebuah narasi yang diunggah di Facebook mengatakan, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menjalani rukiah, sebuah metode penyembuhan di kalangan umat muslim.
"Donald Trump di ruqyah sebab sudah stress menghadapi Covid-19 n semoga dapat hidayah Allah SWT. Aamiin YRA," tulis pengunggah konten tersebut.
Baca Juga: [CEK FAKTA] Hoaks atau Fakta, Berjemur Bisa Matikan Virus Corona?
1. Terlihat pundak Trump dipegang sejumlah orang
Konten yang diunggah adalah sebuah video yang memperlihatkan Donald Trump sedang duduk dan dikelilingi sejumlah orang dibelakangnya.
Terlihat Trump menyatukan kedua telapak tangannya dengan kepala menunduk dan orang-orang dibelakangnya turut menundukkan kepala.
Beberapa orang terlihat memegang pundak Trump sembari memejamkan mata dan berdoa dengan bahasa Arab.
2. Ternyata video tersebut dimanipulasi
Namun kenyataannya tidak seperti itu, dilansir melalui Turnbackhoaks.id yang juga telah dikonfirmasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), video tersebut adalah video yang dimanipulasi atau dipotong dan tidak sesuai fakta.
Video tersebut dibuat dengan narasi yang salah dan tidak ada hubungannya dengan COVID-19.
3. Video tersebut adalah momen saat Trump berdoa bersama sejumlah pimpinan agama
Ternyata video tersebut dibuat jauh sebelum virus corona melanda dunia, yakni pada 1 September 2017. Kala itu Trump sedang berdoa bersama sekelompok pimpinan agama setelah melakukan deklarasi 3 September sebagai Hari Doa Nasional untuk korban Topan Harvey.
Dalam video tersebut Trump dan orang-orang lainnya berdoa menggunakan bahasa Inggris bukan bahasa Arab. Vidoe itu juga diunggah oleh Washington Post di hari yang sama dengan deskripsi sebagai berikut.
"President Trump prayed with a group of faith leaders on Sept. 1, after declaring Sept. 3 a National Day of Prayer."
Baca Juga: Trump Ingatkan Warga AS Akan Hadapi Kondisi Menyakitkan karena Corona